JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Coumas mengunjungi tempat David, putra dari Jonathan Latumahina yang dianiaya Mario Dandy Satriyo, seorang anak pejabat pajak, sampai koma.
Ayah korban adalah kader dan pengurus GP Ansor.
Yaqut yang kini menjabat sebagai Menteri Agama RI itu datang dan mendoakan David yang terbaring koma di sebuah rumab sakit di Jakarta.
Yaqut lantas menyebut, bagi dirinya, anak seorang kader adalah anaknya juga.
"Anak kader, anakku juga. Catat ini!," kata Yaqut, Rabu (22/2/2023) malam dilansir dari instagram resminya.
GP Ansor sendiri adalah organisasi sayap dari Nahdlatul Ulama.
Sementara itu, Ketua GP Ansor Ainul Yaqin Simatupang menyebut, pihaknya akan mengawal kasus penganiayaan tersebut sampai tuntas.
"Iya (sampai tuntas). Polisi sudah bekerja. Harus dihukum," katanya, Rabu, saat dihubungi KOMPAS.TV.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor juga terus mengawal kasus penganiayaan ini.
Baca Juga: Ini Motif Anak Pejabat Pajak Aniaya Putra Pengurus GP Ansor
Sebelumnya seperti diberitakan, Mario Dandy, pengemudi mobil Jeep Rubicon yang menganiaya David sendiri kini masih diproses dan ditahan di penjara.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya telah menangkap pelaku Mario Dandy Satriyo usai melakukan aksi penganiayaan terhadap korban David.
"Tersangka MD telah ditahan,” kata Kapolres Metro Jaksel Kombes Ade melalui keterangan resminya di Jakarta pada Rabu (22/2).
Baca Juga: Keluarga Pengemudi Rubicon Minta Maaf Anaknya Hajar David sampai Koma, Orang Tua Korban Ogah Damai
Peristiwa ini juga membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut buka suara.
Atas kasus tersebut Sri Mulyani memberikan instruksi pada tim Kementerian Keuangan untuk mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi berwenang.
"Kemenkeu mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan - dan mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang," katanya Rabu (22/2).
Sri Mulyani juga mengecam gaya hidup mewah yang ditunjukkan oleh keluarga di jajaran Kemenkeu yang disbutnya timbulkan reputasi negatif.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.