JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai NasDem menyebut, politik tanpa mahar dan upaya mereka pencalonan Anies Baswedan di Pilpres 2024 lebih awal merupakan sebab lonjakan elektabilitas mereka.
Hal itu diungkap Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, merespons hasil Survei Litbang Kompas Januari 2023 yang menyebutkan, NasDem jadi partai yang disorot karena secara elektabilitas naik dari 4,2 persen di Oktober 2022 lalu, kini menjadi 7,3 persen.
Menurut Willy, hal tidak terlepas dari upaya NasDem dengan dua strategi yang mereka lakukan dan tanam selama ini.
"Ini suatu hal yang membahagiakan. Buah manis dari apa yang ditanam partai Nasdem di dua pemilu sebelumnya," jelas Willy, Rabu (22/2/2023) di Sapa Pagi Kompas TV.
"Ada dua hal, pertama politik tanpa mahar. di mana jadi harapan publik untuk kemudian bisa kontestasi di dalam proses kandidasi yang ketat, begitu sangat terbaatas," tambahnya.
Baca Juga: Kubu Anies Baswedan Respons Elektabilitas Turun di Survei Litbang Kompas, Klaim Internal Berbeda
Dengan tanpa mahar, katanya, NasDem lakukan itu adalah upaya konsistensi untuk lahirka pemimpin tanpa memakai mahar politik. Itu disebutnya konsistensi dari Pak Surya Paloh.
"Kemudia berbuah hasilnya (popularitas naik), ini alon-alon asal klakon (dikit demi sedikit, tapi terus melaju). Kedua, ini cara berpikir politik dan bertindak politik Nasdem, yaitu jadi terdepan di setiap proses kandidasi," jelasnya.
Ia juga menyebut, upaya dari awal itu terlihat ketika NasDem mulai melihat ini, dari proses pilkada sampai di Pilpres 2024 mendatang.
"ini buah manis setelah Deklarasi mas Anies presiden. Sehingga publik jadi aware, terkoneksi dengan partai Nasdem yang sudah punya capres," paparnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.