JAKARTA, KOMPAS.TV- Dalam survei Litbang Kompas terbaru yang dirilis pada hari ini, Rabu (22/2/2023), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menempati posisi tinggi dan masuk tiga besar teratas elektabilitas calon presiden (Capres).
Elektabilitas Prabowo Subianto kini berada pada angka 18,1 persen dan tepat di bawah elektabilitas Ganjar Pranowo yang mencapai 25,3 persen. Sedangkan Anies Baswedan di posisi ketiga dengan elektabilitas 13,1 persen.
Survei Litbang Kompas juga merekam, Prabowo dan Anies mengalami fluktuasi elektabilitas dalam setahun terakhir ini.
Prabowo yang kini menjabat Menteri Pertahanan RI itu sempat mendapat elektabilitas 26,5 persen pada Januari 2022, turun pada Juni 2022 (25,3 persen), lalu kembali turun menjadi 17,6 persen pada Oktober 2022.
Kini, pada Survei Litbang Kompas terbaru, elektabilitas Prabowo naik menjadi 18,1 persen.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas untuk Cawapres: Sandiaga Uno Teratas, Disusul Ridwan Kamil dan Anies Baswedan
Survei Litbang Kompas juga menyebutkan, kenaikan tipis Prabowo terjadi karena pemilih Gerindra kembali solid mendukung ketua umum partai tersebut.
Sebanyak 54,3 persen pendukung Gerindra memilih Prabowo sebagai calon presiden setelah sempat turun ke level 49,5 persen.
Kemudian, terjadi kenaikan kepercayaan responden kepada Prabowo untuk memimpin pemerintahan Indonesia terutama terjadi di gugus pulau Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, serta Maluku dan Papua.
Di Jawa, kenaikan suara Prabowo terutama terjadi di Banten.
Selain itu, suara generasi Z (17-26 tahun) dan generasi Y Madya (34-41 tahun) untuk Prabowo juga sedikit terdongkrak meskipun belum menyamai persentase pada survei Juni 2022.
Kemudian, ada kelompok masyarakat berpendidikan menengah, kelas sosial menengah atas dan atas, serta kalangan Muhammadiyah, juga disebut Litbang Kompas menjadi penyumbang naiknya elektabilitas Prabowo.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar 25,3 Persen, Prabowo 18,1 Persen, Anies 13,1 Persen
Adapun Survei Litbang Kompas yang bertajuk Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dan diselenggarakan pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023.
Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Sumber : Kompas TV/kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.