JAKARTA, KOMPAS TV - Partai Demokrat berencana mengajak bakal capres Anies Baswedan untuk keliling Indonesia. Hal ini merespons hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas partai berlambang bintang mercy itu mengalami penurunan.
"Partai Demokrat dan PKS juga tengah mempersiapkan rencana kerja dan kegiatan bersama Mas Anies selaku Bacapres, termasuk juga dengan Bacawapresnya setelah diputuskan nanti," kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada Kompas TV, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Golkar Kalahkan Demokrat, Ada Pergeseran Suara Pemilih Anies
Ia mengaku optimistis dengan sisa waktu yang masih sangat panjang, partainya akan mendapatkan efek ekor jas dari pencalonan Anies.
"Kami optimistis waktu yang tersedia masih sangat memadai untuk mengoptimalkan efek ekor jas ini agar terdistribusi optimal dan proporsional bagi partai yang tergabung di Koalisi Perubahan," ujarnya.
Menurut dia, hasil survei ini menjadi masukan penting dalam merumuskan berbagai agenda kerja Partai Demokrat ke depan.
Salah satunya dengan mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki Partai Demokrat baik itu faktor retrospektif, prospektif, mesin politik partai, caleg, maupun pasangan capres dan cawapres.
"Bisa dimaklumi jika dari tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yang telah memutuskan Mas Anies sebagai bakal capres saat ini, baru Nasdem yang mendapatkan manfaat efek ekor jas sebagai insentif politik."
"Ini karena Nasdem telah lebih dulu deklarasi sejak jauh-jauh hari dan telah rutin membuat kegiatan silaturahmi dan safari politik bersama Mas Anies mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua," ujarnya.
Sebelumnya, elektabilitas Partai Golkar naik dan mengalahkan elektabilitas Partai Demokrat. Hal itu terlihat dari hasil survei Litbang Kompas periode Januari 2023.
Elektabilitas Partai Demokrat turun 5,3 persen sehingga elektabilitasnya tinggal 8,7 persen. Sebaliknya, Golkar naik 1,1 persen, membuat elektabilitasnya menjadi 9 persen.
"Perubahan elektabilitas ini otomatis membuat Golkar menggeser posisi Demokrat yang dalam tiga periode survei pada 2022 selalu berada di peringkat ketiga," demikian hasil survei.
Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kembali menempati posisi teratas dengan elektabilitas 22,9 persen atau naik 1,8 persen dibandingkan dengan survei Oktober 2022.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: PKS Partai Politik yang Paling Aktif di Media Sosial, Mencapai 57,1 Persen
Peringkat kedua masih ditempati Partai Gerindra meski elektabilitasnya menurun 1,9 persen menjadi 14,3 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.