JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Nasdem menjadi salah satu partai yang menonjol secara elektabiltas di Survei Litbang Kompas terbaru yang dirilis pada hari ini.
Partai besutan Surya Paloh itu melonjak sebanyak 3 persen secara elektabilitas, dari 4,3 persen pada Oktober 2022 lalu, kini menjadi 7,3 persen jelang Pilpres 2024.
Ketua DPP Nasdem Effendy Choirie menyebut, naiknya elektabiltas Nasdem hal ini terlepas dari dukungan kepada Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.
Bahkan ia menyebut kenaikan Nasdem sebagai 'berkah' Anies Baswedan.
Ia lantas mengatakan, partai pendukung Anis Baswedan yang lain, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat bisa juga mendapatkan kenaikan hal serupa.
Apalagi, ketika kini mereka telah resmi memutuskan mengusung Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.
Meski dapat 'berkah' Anies Baswedan, Nasdem juga menyebut partai tetap harus kerja keras.
”Masing-masing partai tentu harus bekerja maksimal untuk dirinya. Nasdem, meskipun ada berkah dari Anies, kami terus bekerja keras untuk memaksimalkan," ujarnya dilansir dari Kompas.id, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga: Tertinggi di Survei Litbang Kompas, PDI-P: Partai Terus Gerak, Yang Lain Sibuk Bahas Pilpres
Ia mengatakan, untuk pemilu 2024, parpol juga harus gerak secara bersama bukan sekadar urusan pancepresan semata.
"Jadi, semua harus bekerja secara simultan. Tidak bisa bergantung pada faktor pencapresan itu. Kerja partai harus tetap ada,” ujarnya.
Survei Litbang Kompas bertajuk Survei Kepemimpinan Nasional itu juga menunjukkan Demokrat memiliki elektabilitas 8,7 persen. Sedangkan PKS secara elektablitas 4,8 persen
Survei terbaru ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dan diselenggarakan Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023.
Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Sumber : Kompas TV/kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.