SAO PAULO, KOMPAS.TV - Badai mematikan melanda negara bagian Sao Paulo, Brasil yang menyebabkan sekitar 36 orang tewas.
Korban tewas tersebut akibat banjir besar dan tanah longsor, sehingga menyebabkan sejumlah kota harus membatalkan perayaan karnaval tahunan.
Tim penyelamat dilaporkan kesulitan untuk mencapai korban selamat dan membuka blokir jalan.
Lebih dari 600 mm curah hujan turun di beberapa area pada Minggu (19/2/2023), dua kali yang diperkirakan pada bulan tersebut.
Baca Juga: Zelenskyy Ungkap Pasukan Rusia Kalah di Vuhledar, Sebut Ukraina Berikan Kerugian yang Nyata
“Tim pencari dan penyelamat tak mampu mencapai beberapa tempat. Ini situasi yang kacau,” kata Wali Kota Sao Sebastiao, Felipe Augusto dikutip dari BBC.
Kota Sao Sebastiao merupakan wilayah yang paling terdampak badai tersebut.
“Kami saat ini belum mengukur skala kerusakannya. Kami berusaha menyelamatkan para korban,” katanya.
Augusto mengatakan, lusinan orang hilang di kota dan sekitar 50 rumah telah roboh serta hanyut.
Ia menegaskan, situasinya saat ini tetap sangat kritis.
Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo mengungkapkan, setidaknya 35 orang tewas di Sao Sebastiao.
Sedangkan Wali Kota Ubatuba, sebuah wilayah sekitar 80 km barat laut, satu korban tewas lainnya adalah seorang gadis.
Saat ini, ratusan orang telah mengungsi dan dievakuasi.
Baca Juga: Polri Sebut Dosen UII Tidak Hilang saat Pulang dari Norwegia, tapi Ini yang Terjadi
“Sayangnya, kami akan menerima lebih banyak lagi kematian,” ujar seorang pejabat pertahanan sipil.
Sementara itu, pejabat setempat mengatakan, sekitar 228 orang menjadi tak memiliki tempat tinggal, dengan lebih dari 338 orang dievakuasi dari wilayah pantai utara Sao Paulo.
Keadaan bahaya bencana diberlakukan selama 180 hari di enam kota,, yakni Sao Sebastiao, Caraguatatuba, Ilhabela, Ubatubam, Guaruja dan Bertioga.
Acara karanval pun dibatalkan di sepanjang jalur pantai utara itu, yang menjadi destinasi populer bagi pada turis.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.