SOLO, KOMPAS.TV - Banjir yang melanda Solo, Jawa Tengah sejak Kamis (16/2/2023) siang membuat total 21.846 warga terdampak, 4.440 warga di antaranya mengungsi.
Sehari berselang, pada Jumat (17/2) yang seharusnya menjadi momen bahagia memperingati Hari jadi Kota Solo ke-278, justru warga Kota Batik harus berjibaku dengan penanganan banjir.
Diketahui bahwa banjir di Solo ini melanda 16 Kelurahan di 4 Kecamatan yang mengakibatkan sejumlah kegiatan masyarakat lumpuh.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto mengatakan banjir yang ternyata bertepatan dengan Hari Ultah Solo ini bahkan bahkan lebih parah dibandingkan tahun 2007 lalu.
Baca Juga: Satu Warga Solo Meninggal di Pengungsian Banjir
"Hari ini dampaknya paling besar dibandingkan 2007 ini. Biarpun yang terkena itu hanya titik-titik sedikit wilayahnya. Tetapi dampaknya sangat tinggi karena kepadatan penduduk," kata Nico pada, Jumat (17/2), dikutip dari Kompas.com.
Nico mengatakan, banjir diakibatkan tingginya curah hujan di Solo beberapa waktu terakhir hingga pompa air yang bekerja tak maksimal di sejumlah wilayah.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka langsung menjawab kritik pedas dari netizen terkait banjir yang kepung Solo.
"Banjir Solo adalah bentuk teguran dari Allah kepada @gibran_tweet untuk segera taubat nasuha," tulis akun @MandDjanaBdg di Twitter pada Sabtu (18/2).
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu pun menympaikan permintaan maaf atas kesalahan-kesalahannya.
"Ya Pak. Terima kasih untuk masukannya. Mohon maaf jika saya salah dan diharuskan taubat. Sekali lagi saya minta maaf atas kesalahan-kesalahan saya," balas Gibran melalui akun resminya.
Sebelumnya, Gibran juga telah mengunjungi lokasi pengungsian warga Solo yang terdampak banjir. Ia berjanji akan memenuhi segala logistik yang dibutuhkan.
Sumber : Kompas.com, Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.