JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud memastikan tak ada upaya negosiasi dari pemerintah terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Hal ini menanggapi drama penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mertens yang dilakukan oleh KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menjelaskan, Papua berdasarkan konstitusi, hukum internasional dan kenyataan faktual adalah bagian NKRI.
Baca Juga: Mahfud MD Tanggapi Vonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara Richard Eliezer: Itu Betul-betul Objektif
"Berdasarkan konstitusi (NKRI) dan berdasar hukum internasional dan berdasar kenyataan faktual, (Papua) adalah bagian yang sah dari NKRI, oleh sebab itu tidak ada negosiasi soal itu gitu dan kami akan mempertahankan serta memberantas setiap gerakan yang ingin mengambil secuilpun dari NKRI," kata Mahfud di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Ia menyebut, TNI-Polri sedang melakukan upaya persuasif dalam pembebasan pilot tersebut. Sebab, keselamatan sandera menjadi prioritas.
"Kita sedang melakukan persuasi, untuk bisa menyelematkan sandera. Keselamatan sandera adalah prioritas. Oleh sebab itu persuasi pendekatannya," ujarnya.
Meskipun demikian, Mahfud menuturkan, pihaknya tetap membuka peluang opsi lainnya, yakni melakukan tindakan.
"Kami tidak menutup opsi lain, kami persuasi agar bisa bebas dengan selamat damai, tanpa kisruh tanpa ribut tapi kami tidak menutup opsi lain untuk melakukan tindakan," kata Mahfud.
Sebelumnya, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengonfirmasi foto dan video yang memperlihatkan pilot susi air Philips Mark Mehrtens bersama sejumlah orang yang menyebut diri sebagai anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB), Rabu (15/2/2023).
"Pada rekaman video yang beredar tersebut KST (kelompok separatis teroris) mengakui telah melakukan aksi teror membakar pesawat Susi Air dan melakukan penyanderaan pilot Susi Air," ujarnya dalam siaran pers Pendam XVII/Cendrawasih.
Saleh menambahkan pihaknya telah mendengar tuntutan dari pihak KKB pimpinan Egianus Kogoya tesebut. Saat ini TNI-Polri dan tim gabungan berusaha mencari korban secara maksimal.
Baca Juga: KKB Egianus Kogoya di Papua akan Lepaskan Pilot Susi Air, Syaratnya Berat karena Harus Ini Dulu
"Termasuk melibatkan semua pihak baik para tokoh agama, tokoh masyarakat maupun tokoh adat serta pemerintah daerah," kata Saleh.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.