BEIJING, KOMPAS.TV - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin menuduh Amerika Serikat (AS) nomor satu di dunia soal memata-matai negara lain. Hal tersebut disampaikan Wang usai ramai balon udara yang diduga alat spionase China yang ditembak jatuh AS.
Wang menyatakan, berbagai negara di dunia, termasuk Eropa telah mengalami bagaimana rasanya dimata-matai AS. Ia menuduh Washington secara rahasia mengintai negara lain.
Baca Juga: Baru Selesai dengan Balon Mata-Mata China, Jet Tempur AS Tembak Benda Asing di Atas Alaska
"Kami ingin menegaskan bahwa jika bicara surveilans nasional, Amerika Serikat adalah negara nomor satu di dunia dalam hal surveilans," kata Wang dikutip TASS, Selasa (14/2/2023).
"Komunitas internasional, termasuk Eropa, telah menyaksikan hal ini melalui pengalaman," lanjutnya.
Pernyataan Wang menanggapi Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang mengklaim China dan Rusia meningkatkan upaya spionase terhadap negara-negara NATO.
Stoltenberg menyebut balon udara China yang kedapatan melintasi wilayah AS adalah tanda meningkatnya surveilans China dan Rusia terhadap NATO.
Balon udara China yang sampai ke Amerika Utara pada awal Februari lalu sempat menggegerkan AS dan memicu perselisihan diplomatik. Beda dengan klaim AS, Beijing bersikeras balon udara itu kepunyaan sipil yang terbang jauh karena ketidaksengajaan.
Di lain sisi, dugaan spionase Rusia membuat Moskow berselisih dengan berbagai negara Eropa, khususnya sejak Rusia menginvasi Ukraina. Berbagai negara Eropa mengusir staf-staf misi diplomatik Rusia atas dugaan spionase.
Baca Juga: Menilik Proyek Balon Mata-Mata AS, Ditargetkan Bisa Lacak Senjata Hipersonik
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.