ZAPORIZHZHIA, KOMPAS.TV - Pejabat Ukraina mengungkapkan Rusia telah melakukan serangan beruntun ke Zaporizhzhia.
Sekretaris Dewan Kota Zaporizhzhia, Anatoliy Kurtiev mengatakan Rusia melakukan 17 serangan dalam sejam, Jumat (10/2/2023).
Kurtiev menegaskan bahwa serangan tersebut menargetkan infrastruktur energi di kota tersebut.
“Dalam satu jam, 17 serangan musuh terdokumentasi di kota itu. Serangan terbesar sejak awal invasi berskala penuh,” kata Kurtiev di saluran Telegram dikutip dari CNN.
Baca Juga: Ukraina Ungkap Serangan Rusia ke Luhansk Kembali Dimulai: Tapi Belum Ada yang Sukses
“Informasi terkait tingkat kerusakan dan korban saat ini masih akan terus diperbarui,” ujarnya.
Meski begitu, Kurtiev tak mengungkapkan serangan tersebut berasal dari rudal atau roket.
Zaporizhzhia merupakan tempat di mana PLTN terbesar di Eropa berada dan tengah diduduki oleh Rusia.
Meski begitu, bagian kota dari wilayah tersebut masih dikuasai oleh Ukraina.
Rusia sendiri terus melakukan serangan udara terhadap Ukraina, meski invasi yang mereka lakukan berjalan lambat beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Waduh, Putin Dituding Terlibat dalam Jatuhnya Pesawat MH17 Tahun 2014, Ini Peranannya
Kepala Administrasi Militer Odesa, Maksym Marchenko memperingatkan potensi menyebarnya serangan rudal Rusia.
Di saluran Telegram-nya, Marchenko menegaskan adanya serangan udara yang dilakukan lawan di langit.
Ia juga menegaskan, kapal pembawa rudal tipe Kalibr saat ini tengah berada di laut.
Pejabat Ukraina juga melaporkan adanya serangan sporadis Rusia pada Kamis (9/2/2023) malam dengan drone Iran, Shahed.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.