ISTANBUL, KOMPAS.TV - Dua orang pengungsi yang tinggal di salah satu wilayah dekat pusat gempa Turki, Gaziantep, mengaku teringat kondisi perang di negara mereka saat terjadi gempa dahsyat pada Senin (6/2/2023).
Pengungsi Suriah Utara, Kasem al-Abrash mengaku pikirannya langsung tertuju ke Idlib, Suriah saat terjadi guncangan gempa berkekuatan M7,8 di Povinsi Kahramanmaras, Turki.
“Di Suriah saya belajar untuk mengelola situasi seperti ini, tetapi saya tidak pernah menyangka harus menghidupkan kembali trauma itu lagi,” ucapnya, dilansir dari Al-Jazeera, Senin (6/2).
Senin dini hari, ia terbangun dan segera berlari ke bawah gedung apartemen yang kemudian roboh di sebagian titik.
Kasem pun mengaku familiar dengan kondisi bangunan runtuh di sekitar tempat tinggalnya di Turki itu. Menurutnya, reruntuhan bangunan tersebut mirip dengan kondisi bangunan yang hancur akibat konflik di Suriah.
“Kami sudah harus berurusan dengan pengalaman traumatis dari konflik Suriah. Sekarang kami berada beberapa kilometer dari perbatasan, sepertinya sejarah terulang kembali. Dan kami harus menghadapi trauma lain lagi,” ujarnya.
Baca Juga: Kisah Upaya Penyelamatan Korban Gempa Turki, Teriakan Pilu Terdengar dari Balik Reruntuhan
Senada, mahasiswa dari Ukraina, Karina Horlach, mengaku terkejut dan langsung bangun dari tempat tidurnya karena getaran dahsyat pada Senin dini hari waktu setempat.
Guncangan gempa yang belakangan menghancurkan ribuan bangunan di Turki dan Suriah itu membuatnya teringat kondisi terakhir saat ia berada di Ukraina yang sedang berperang dengan Rusia.
“Ini bulan Februari, dan tepat satu tahun yang lalu saya terbangun oleh ranjang yang bergetar,” kata Horlach dengan nada panik.
Selama beberapa saat, ia mengaku sempat mengira dirinya sedang berada di Ukraina.
“Tapi kemudian, saya menyadari bahwa saya tidak berada di Ukraina. Butuh beberapa waktu untuk memahami apa yang sedang terjadi,” kata mahasiswa program Erasmus di Gaziantep itu.
Ia berkesempatan melarikan diri dari perang di Ukraina dan menetap di Turki sebagai pengungsi. Ia tak menyangka, dirinya mendapatkan kenangan pasca-trauma dari Kharkiv, Ukraina, kampung halamannya.
Baca Juga: Usai Gempa Turki-Suriah, Erdogan Umumkan 7 Hari Berkabung Nasional, Korban Tewas Bertambah
Sementara itu, gempa susulan pun terjadi berturut-turut di perbatasan Turki dan Suriah, sehingga menyebabkan ribuan nyawa melayang.
Menurut otoritas Turki, setidaknya 2.921 orang tewas di 10 provinsi di Turki, dengan hampir 16.000 orang terluka.
Terbaru, korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan M7,8 di Turki dan Suriah itu kini mencapai lebih dari 4 ribu nyawa, Selasa (7/2).
Tim penyelamat masih terus menemukan korban di balik reruntuhan tembok dan beton sejak Senin malam hingga Selasa pagi tadi.
Sumber : Kompas TV/Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.