JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan tidak hanya Indonesia yang mengalami penurunan dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK), tetapi hampir semua negara.
Mahfud bilang, negara seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, juga mengalami penurunan IPK.
“Sekarang ini hampir semua negara mengalami penurunan Indeks Persepsi Korupsi,” kata Mahfud MD usai menghadiri rapat internal mengenai pemberantasan korupsi di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/2/2023), sebagaimana dikutip dari Antara.
Baca Juga: Bahas Penilaian Indeks Korupsi, Mahfud Ungkap Alasan Penegakan Hukum Kasus Korupsi Cenderung Lambat
Menurut penjelasan Mahfud MD, pengukuran IPK pada setiap negara berbeda-beda, tergantung agregasi dari jumlah lembaga survei yang menjadi acuan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008–2013 itu memberikan contoh Timor Leste yang saat ini IPK-nya naik.
“Timor Leste lebih tinggi dari kita sekarang karena hanya diukur dari empat lembaga survei, sedangkan kita delapan. Tapi nggak apa-apa, itu hak dari TII (Transparency International Indonesia) untuk membuat agregasi dan kami menghargai upaya TII,” jelas Mahfud.
Menyikapi IPK Indonesia yang turun, Mahfud mengatakan pemerintah akan melakukan sejumlah perbaikan dalam waktu dekat. Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata dia, sudah memberikan arahan terkait hal itu.
Baca Juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Melorot, Wapres: Memang Biasa Itu, Kadang Turun Naik
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, TII merilis Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tahun 2022 yang mengacu pada sumber data dan penilaian ahli untuk mengukur korupsi sektor publik di 180 negara.
TII memberikan skor pada tiap-tiap negara. Skor 0 artinya sangat korup, sementara 100 sangat bersih.
Tahun 2022, Indonesia memiliki skor 34 dengan peringkat 110 dari 180 negara. Sedangkan pada 2021, skor IPK Indonesia sebesar 38 dan berada di peringkat 86.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.