SURAKARTA, KOMPAS.TV - Walikota Surakarta atau Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka menyebut kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) di wilayahnya wajar, Minggu (5/2/2023).
Selain itu, Gibran menyebut, pihaknya telah menyiapkan stimulus untuk warga Solo yang meminta pengurangan atau diskon.
"Naiknya tinggi, stimulusnya tinggi juga. Kalau pengen ada request (permintaan) pengurangan, diskon, bisa," kata Gibran di Solo, Minggu (5/2/2023) dilansir dari Antara.
Putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu menilai bahwa kenaikan PBB Kota Solo wajar karena merupakan kotamadya.
Ia juga menerangkan, kenaikan PBB tersebut mengikuti perkembangan pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara besar-besaran sejak beberapa tahun terakhir di wilayah pemerintahannya itu.
"Solo ini sudah kota lho ya, sudah berkembang banget. Nilai tanahnya ya pasti naik," ujar Gibran.
Ia mengungkapkan, PBB naik seiring dengan naiknya nilai tanah terutama yang berada di dekat beberapa tempat wisata dan kawasan bisnis.
"Yang rumahnya sekitar museum, Pedaringan, sekitar Technopark, Waterpark, sekitar Solo Safari," jelas pria yang juga pengusaha katering itu.
Baca Juga: Bikin Tenang, Gibran Imbau Buruh di Kota Solo Laporkan Gaji Tak Sesuai UMK 2023: Disnaker Buka Posko
Gibran mengatakan kenaikan nilai jual objek pajak (NJOP) bertujuan untuk mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surakarta.
Tahun 2023 ini target PAD Kota Surakarta naik sebesar Rp80 miliar dibandingkan tahun lalu, menjadi Rp820 miliar.
Di sisi lain, banyak warga yang menyampaikan keluhan ke Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) terkait dengan kenaikan PBB tersebut, salah satunya Siti Rahayu.
Warga Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, ini menyampaikan nilai pajak tanah terlalu tinggi, sehingga tak sepadan dengan penghasilannya per bulan.
"Mas Gibran saya tinggal di rumah penirang tua (peninggalan orang tua) serasa ngontrak. Nilai pajak yang terlalu besar dibanding penghasilan saya dan kebutuhan saya. Sebelumnya 1th sekitar Rp5.600.000 sekarang Rp14.200.000. Saya dengan penghasilan kotor Rp3 juta, opo ya mampu?," tulisnya.
Warga lain, Ginanjar, juga menyayangkan kenaikan PBB dilakukan tanpa diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat.
"Mas Wali, ini saya cek PBB 2023 rumah saya naik drastis dari Rp600 rb jadi Rp1 juta. Saya cek lewat aplikasi Solo Destination, naiknya tinggi sekali, dan tanpa ada sosialisasi," tulis warga Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan itu.
Baca Juga: Gibran Mengaku Dibisiki Sesuatu oleh Megawati saat Bertemu di Semarang, Ini Pesannya
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.