Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Waduh, Petinggi Kemhan Ukraina Dituduh Korupsi Dana Pembangunan Barak Rp2,1 Miliar

Kompas.tv - 4 Februari 2023, 22:24 WIB
waduh-petinggi-kemhan-ukraina-dituduh-korupsi-dana-pembangunan-barak-rp2-1-miliar
Petinggi Kementerian Pertahanan Ukraina ditangkap Dinas Intelijen Ukraina (SBU) karen diduga terlibat skandal korupsi pembangunan barak. (Sumber: SBU via Ukrainska Pravda)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

KIEV, KOMPAS.TV - Dua petinggi Kementerian Pertahanan Ukraina dituduh menggelapkan dana konstruksi barak senilai lebih dari 5,4 juta hryvnia atau sekitar Rp2,1 miliar. Perkara ini terungkap melalui investigasi Dinas Intelijen Ukraina (SBU).

Menurut laporan Ukrainska Pravda, Jumat (3/2/2023), sejumlah pejabat Kementerian Pertahanan Ukraina itu diduga mengorupsi dana pembangunan barak untuk tentara Ukraina di Mykolaiv, selatan Ukraina.

SBU melaporkan, berdasarkan investigasi, kepala departemen perumahan dan perawatan Angkatan Bersenjata Ukraina serta seorang pejabat senior dari departemen supervisi teknis mengorganisasi skema menggelapkan dana negara.

Baca Juga: Digempur Invasi, Indeks Persepsi Korupsi Ukraina Justru Membaik, Rusia Memburuk

Dana pembangunan barak di Mykolaiv sendiri sudah dialokasikan sejak 2017 silam, sebelum Rusia meluncurkan invasi dan di tengah perang melawan separatis pro-Rusia di Donetsk dan Luhansk.

SBU menyebut skema penggelapan uang ini membuat pembangunan barak tidak diselesaikan; sehingga barak tidak bisa dipakai prajurit di tengah invasi Rusia.

SBU sendiri menangkap dua pejabat senior Kementerian Pertahanan Ukraina tersebut dan menyita dokumen-dokumen terkait dalam operasi penggerebekan di Kiev dan Vinnytsia.

Sebelum skandal korupsi barak ini mengemuka, Kementerian Pertahanan Ukraina telah diguncang dugaan penggelapan uang untuk pengadaan pangan tentara.

Di lain kementerian, seorang wakil menteri ditangkap usai diduga terlibat korupsi dana genset rakyat. Sedangkan bawahan Volodymyr Zelenskyy, Kyrylo Tymoshenko mengundurkan diri usai tersandung skandal penggelapan bantuan korban perang di Zaporizhzhia senilai lebih dari tujuh juta dolar AS atau sekitar Rp105 miliar.

Sebelumnya, SBU juga mengungkap skandal pengelapan uang senilai 40 miliar hryvnia atau sekitar Rp16,2 triliun di dua BUMN perminyakan Ukraina, Ukrnafta dan Ukrtatnafta.

Baca Juga: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Melorot, Wapres: Memang Biasa Itu, Kadang Turun Naik


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x