Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Mendag Zulhas Jelaskan Penyebab Harga Beras Naik, Ini Langkah yang akan Diambil

Kompas.tv - 4 Februari 2023, 10:33 WIB
mendag-zulhas-jelaskan-penyebab-harga-beras-naik-ini-langkah-yang-akan-diambil
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Mendag Zulhas saat mengunjungi kawasan ekonomi khusus (KEK) Sanur di Kota Denpasar, Bali, pada Jumat (3/2/2023). (Sumber: Dok. Humas Kemendag)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Edy A. Putra

DENPASAR, KOMPAS.TV – Penyebab harga beras naik di pasaran, menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Mendag Zulhas, karena beras yang dipasok Bulog ke pasar-pasar tradisional berkualitas premium.

Dari situ, kata dia, para perantara atau pedagang memanfaatkan keunggulan beras tersebut dengan menjualnya dengan harga lebih mahal.

Hal itu diungkapkan Zulhas menyusul temuan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Pasar Rakyat Baturiti, Tabanan, Bali, pada Kamis (2/2/2023).

Menurutnya, harga beras Bulog Rp8.300 per kilogram. Pedagang menjual harga beras yang seharusnya Rp9.540 per kilogram menjadi di atas Rp10.000 per kilogram.

"Jadi beras yang dikeluarkan Bulog, (harga) beras Bulog itu kan Rp8.300 (per kilogram) harusnya sampai ke pasar itu Rp9.540, ada keuntungan yang di tengah sama pengecer tapi sekarang kadang-kadang diambil besar karena berasnya bagus, dijual premium. Ini dipotong," kata Zulhas di Denpasar, Bali, Jumat (3/2/2023), dikutip dari Kompas.com.

Untuk mengatasi hal ini, Zulhas akan berkoordinasi dengan Bulog untuk memasok beras ke pedagang tanpa perantara.

Baca Juga: 10 Ribu Ton Beras Impor dari Thailand Masuk Pasar Cipinang, Budi Waseso: Harga Rp8.300 per Kilogram

"Perintah Pak Presiden untuk menggelontorkan beras besar-besaran agar tidak ada perantara lagi," sambungnya.

Pemerintah pun telah menyiapkan strategi untuk mengendalikan harga dan ketersediaan pangan menjelang Ramadan, yakni dengan mengelontorkan beras Bulog secara masif, meningkatkan produksi Minyakita yang awalnya 300 ton sebulan menjadi 450 ton sebulan.




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x