JAKARTA, KOMPAS.TV – Artis Venna Melinda mengaku bahwa Ferry Irawan pernah mengancam akan menyebarkan video intim mereka. Kejadian itu disebutkan terjadi pada November 2022 lalu.
Lantas, mengapa video porno sering kali dijadikan senjata untuk mengancam atau revenge porn?
Berkaca dari fenomena tersebut, menurut konsultan perkawinan Sri Nurhewati, perempuan menjadi pihak yang paling rentan dirugikan. Pasalnya, masyarakat masih meletakkan konten-konten tersebut dalam pijakan moralitas sehingga membungkam korban. Korban disebut akan mundur, yang akhirnya mengikuti kemauan pelaku.
“Meski korban memiliki hak dilupakan, namun tantangan menghapuskan konten atau jejak digital pornografi penghambat pemulihan korban,” kata tutur Sri kepada Kompas TV, Jumat (3/2/2023).
Hal serupa juga dinyatakan Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi. Ia menyebut alasan video porno dijadikan ancaman adalah lantaran masyarakat menilai dan menjadikan tubuh perempuan sebagai simbol moralitas sekaligus objek seksual.
Tersebarnya tubuh perempuan ke publik akan berdampak berbeda antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki atau suami yang menguasai konten intim dengan istrinya memiliki tambahan kuasa.
Penguasaan tersebut menjadi alat kontrol terhadap istri atau pasangan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. “Ancaman penyebaran konten intim ini menjadi alat untuk tetap memaksa korban berada dalam siklus kekerasan,” ungkapnya.
Baca Juga: Venna Melinda Sebut Ferry Irawan Ancam Sebarkan Video Intim
Lalu, adakah yang bisa dilakukan korban?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.