JAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kembali menyindir keberadaan partai politik (parpol) di barisan pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin yang gemar mengimpor pangan. Namun, ia tak menyebutkan secara jelas ihwal identitas dari parpol tersebut.
Baca Juga: "Reshuffle" Kabinet di Rabu Pon Terlewat, Jokowi Pilih Jaga Stabilitas Politik
Hal ini sempat ia lontarkan beberapa waktu lalu saat isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju menghangat sebelum Ketua Umum partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi. Dan kini diulang kembali.
"Ada partai yang hobi mengimpor pangan. Beberapa waktu lalu yang namanya minyak goreng saja ada yang dikorupsi, yang namanya garam ada yang dikorupsi saudara-saudara sekalian," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/2/2023).
Ia mengatakan, hari ini partainya tidak memiliki kekuatan membentuk pemerintahan sendiri. Sehingga muncul berbagai platform partai berbeda dalam pemerintahan saat ini.
Akibat adanya pandangan yang berbeda, Hasto menyatakan pihaknya menyayangkan adanya pihak yang hobinya mengimpor pangan dalam pemerintahan.
"Jadi dari hulunya, kalau kita punya spirit Indonesia bisa berdaulat di bidang pangan, Indonesia bisa berdikari di bidang pangan maka tanpa melalui impor kita bisa memproduksi pangan oleh anak bangsa, petani-petani Indonesia," kata Hasto.
Padahal kata Hasto, Indonesia bisa memanfaatkan wilayahnya. Misalnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT yang curah hujannya rendah, bisa untuk memproduksi garam lewat penguapan.
"Padahal kita bisa, yang namanya daerah NTT itu curah hujannya itu rendah, untuk merancang pabrik garam, ini sederhana prosesnya. Hanya penguapan saja sudah jadi garam itu," ujarnya.
Baca Juga: Tiga Sinyal Politik dari Kunjungan Surya Paloh ke Golkar, Ada Soal PDIP
Saat wartawan bertanya kepada Hasto soal siapa pihak yang dimaksud impor itu, Hasto menjawab, “Wartawan seperti tidak tahu saja, beritanya sudah banyak kan,” kata Hasto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.