JAKARTA, KOMPAS.TV – Akademikus dari Universitas Indonesia berpendapat safari politik yang dilakukan sejumlah petinggi partai politik (parpol) saat ini merupakan dampak dari manuver mereka sendiri.
Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia, Hurriyah, menjelaskan hal itu menanggapi pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Menurut Hurriyah, publik, khususnya akademisi melihat yang dilakukan oleh petinggi parpol tersebut merupakan hal yang biasa.
“Kalau kita, publik, terutama akademisi, melihat apa yang dilakukan oleh partai hari ini kan sebenarnya hal yang biasa karena ini di tahun politik,” tuturnya dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (1/2/2023).
“Kedua, kita bisa membaca bahwa partai ini kan selalu bergerak atas dasar kepentingan, dan sekarang semua partai memiliki kepentingan yang sama, untuk pencapresan di 2024.”
Baca Juga: Apa Kata Surya Paloh soal Isu 'Reshuffle' terhadap Menteri dari NasDem?
Masing-masing parpol, saling melakukan penjajagan dan sebagainya, dan karena dalam Pilpres 2024 tidak ada petahana, maka mereka melakukan penjajakan dengan pihak mana pun.
“Ini wajar saja saya kira, tidak menutup kemungkinan bahkan misalnya kalau nanti ketemu juga dengan PDIP, karena masih sangat cair. Apa pun bisa terjadi.”
Namun, lanjut Hurriyah, yang terjadi hari ini, yakni partai sibuk melakukan safari ke sana-sini, sebenarnya dampak atau akibat dari partai sendiri.
“Partai saat ini sedang tersandera akibat manuver mereka ketika dulu di 2014 dan 2019, mereka mengusung soal presidential threshold 20 persen,” tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.