JAKARTA, KOMPAS TV - Anies Baswedan mengklaim telah memperoleh dukungan dari gabungan partai politik yang memenuhi persyaratan presidential threshold pada gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Tiga partai menyatakan kesiapannya untuk mendukung Anies sebagai bakal calon presiden.
Ketiga partai politik tersebut adalah Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera. Meski hingga kini belum dipastikan pasangan Anies yang akan diajukan di masa pendaftaran 18 Oktober 2023 mendatang.
Baca Juga: Isu Reshuffle Meredup, Surya Paloh di Kantor Golkar: Nasdem Masih di Bawah Kepemimpinan Jokowi
Setelah Anies memperoleh dukungan gabungan partai, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mendatangi Partai Golkar.
Mantan elit Golkar yang mendeklarasikan Partai Nasdem Juli 2011 silam itu disambut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan pengurus pusat partai tersebut.
Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono mendirikan organisasi masyarakat NasDem, yang menjadi cikal bakal Partai NasDem, sebelum akhirnya keluar dari Partai Golkar era Aburizal Bakrie.
Surya Paloh menjelaskan, salah satu alasannya mendatangi Partai Golkar adalah kesamaan historis.
"Prioritas bagi Nasdem (mengunjungi Partai Golkar), ada satu romantisme, sejarah kehidupan pribadi dalam usia yang saya capai hari ini," kata Surya di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023). "Usia saya 16 tahun udah berada di barisan Golkar, ditambah 43 tahun itu cukup lama, baru kemudian ada Nasdem."
Dukungan PKS dan Demokrat pada pencalonan Anies Baswedan diunggah melalui akun Instagram @aniesbaswedan pada Selasa (31/1/2023).
"Dengan mengucap bismillah, kepercayaan itu kini telah diembankan."
"Kemarin Partai Keadilan Sejahtera telah menyatakan dukungannya, melengkapi deklarasi sebelumnya oleh Partai Nasdem pada tanggal 3 Oktober 2022."
"Dan pernyataan Partai Demokrat pada tanggal 26 Januari 2023, maka presidential threshold 20 persen telah terlampaui."
"Kami mengucapkan syukur dan terima kasih atas dukungan dari Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera sebagai partai pengusung."
Dimotori Partai NasDem, gabungan tiga partai sebenarnya memenuhi persyaratan batasan gabungan partai pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden pada gelaran Pilpres 2024 mendatang.
Meski begitu, Surya Paloh menegaskan pentingnya membangun koalisi dengan Partai Golkar. Bahkan, Paloh menganggap koalisinya dengan Partai Demokrat dan PKS sebagai tahap percobaan, tak bisa dibandingkan bila dengan Partai Golkar.
"Jadi terlepas apapun juga, modal kebersamaan, sejarah, sepemahaman, tidak salah itu dibilang alumni Golkar, benar itu adanya," kata dia. "Jadi prioritas (dikunjungi)."
"Kenapa tidak dengan yang lain (PKS-Demokrat)? Yang lain kita baru mencoba," kata Paloh.
Baca Juga: Pengamat Sebut Perjanjian Prabowo-Anies Perlu Ditunjukkan: Biar Tak Sekedar Klaim
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.