DENPASAR, KOMPAS TV - Di Bali selama ini pembahasan akulturasi Cina dan Bali lebih bersifat mitos. Mitos yang paling disebutkan dalam konteks akulturasi budaya Bali -Cina yakni kisah barong landung yang berkaitan dengan kisah pernikahan Raja Bali Jayapangus dengan putri Cina, Kang Cing Wie.
Hal tersebut terungkap dalam dialog budaya yang mengambil tema "Apresiasi Akulturasi Tionghoa Bali " yang digelar pada Kamis (26/1) pagi di ruang vicon Citta Kalangen, Kampus ISI Denpasar, secara daring dan luring. Ddialog budaya ini diikuti oleh para mahasiswa, dosen,akademisi dan juga forum kerukunan antar umat beragama yang ada di Bali.
Dalam diskusi akulturasi budaya Bali dan Cina ini juga dihadirkan 3 narasumber yakni, Ida Ratu Shri Bhagawan Putra Natha Bawa Wangsa Pemayun, Prof. DR. I Nyoman Darma Putra, dan DR. I Made Sendra.
I Nyoman Darma Putra, salah satu narasumber dialog budaya ini berkesempatan memaparkan materi akulturasi budaya Bali Tionghoa dari sisi kesusastraan, dimana terbukti dengan adanya geguritan Sampik Ingtay yang inspirasi dari Butterfly Lover, hingga kini masih di lantunkan pada saat menggelar upacara dan Sampik Ingtay ini juga dipakai untuk bahan cerita atau judul pementasan balih balihan seperti pementasan drama gong, arja maupun prembon.
Tidak hanya uang kepeng dan barong landung yang kental akan akulturasi budaya Bali - Cina, Prof Darma Putra juga memberikan apresiasi atas realisasi yang berbasis logos berupa kontribusi seorang penulis Tionghoa yang berkarya pada tahun 1930-an yakni Soe Lie Piet, yang dikenal dengan menulis guide book wisata ke Bali dengan judul melancong ke Bali dan pertunjukan Bali, serta novel roman Leak dan Dewi Kintamani.
Mahasiswi dari Universitas Mahasaraswati Denpasar, yakni salah satu perserta seminar, mengaku sangat penting mendapatkan pengetahuan tentang arti akulturasi budaya khususnya budaya Hindu dan Tionghoa yang ada di Bali. Ia berharap, kedepannya terus diadakan seminar akulturasi budaya seperti ini, tidak hanya budaya Cina namun budaya yang lain untuk bisa memberikan wawasan yang lebih tentang akulturasi budaya.
Dalam Menyambut Festival imlek bersama 2023, yang mengambil tema Merajut Kebhinekaan Memperkuat Kerukunan, tidak hanya dialog budaya yang digelar masyarakat perhimpunan Tionghoa Bali, berbagai parade pementasan, festival kuliner, hingga panggung nusantara digelar pada 28 dan 29 Januari 2023 di Gajah Mada Heritage dan Lapangan Puputa Denpasar.
#dialogbudaya #cina-bali #akulturasibudaya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.