JAKARTA, KOMPAS.TV- Dirjen Kesehatan Masyarakat Maria Endang Sumiwi menyatakan, stunting atau masalah pertumbuhan tinggi badan anak disebabkan oleh 4 masalah gizi. Yakni weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk.
Endang mengatakan, setelah 4 masalah gizi tersebut teratasi, penurunan prevalensi stunting akan terjadi.
“Kalau mau menurunkan stunting maka harus menurunkan masalah gizi sebelumnya yaitu weight faltering, underweight, gizi kurang, dan gizi buruk. Kalau kasus keempat masalah gizi tersebut tidak turun, maka stunting akan susah turunnya,” kata Endang dalam keterangan resminya, ditulis Senin (30/1/2023).
Ia menjelaskan, pencegahan stunting yang lebih tepat harus dimulai dari hulu yaitu sejak masa kehamilan sampai anak umur 2 tahun atau 1000 hari pertama kehidupan.
Baca Juga: Stunting Bisa Dicegah dengan Konsumsi Makanan Tinggi Protein, Apa Saja?
Kemudian, pada periode setelah lahir yang harus diutamakan adalah pemantauan pertumbuhan yang dilakukan setiap bulan secara rutin. Dengan demikian dapat diketahui sejak dini apabila anak mengalami gangguan pertumbuhan.
Endang menyebut, gangguan pertumbuhan dimulai dengan terjadinya weight faltering atau berat badan tidak naik sesuai standar.
“Anak-anak yang weight faltering apabila dibiarkan maka bisa menjadi underweight alias berat badan kurang dan berlanjut menjadi wasting. Ketiga kondisi tersebut bila terjadi berkepanjangan maka akan menjadi stunting,” ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah gizi pada anak-anak, pemerintah melakukan pemberian makanan tambahan untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia.
Pemerintah akan beralih dari pemberian makanan tambahan dengan biskuit menjadi pemberian makanan tambahan dengan makanan lokal.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.