WASHINGTON, KOMPAS.TV - NASA bermitra dengan badan penelitian Pentagon mengembangkan mesin roket bertenaga nuklir sebagai persiapan pengiriman astronot ke Mars.
Administrator NASA Bill Nelson dalam laporan France24, Selasa (24/1/2023), mengatakan badan antariksa AS (NASA) akan bekerja sama dengan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) untuk mengembangkan dan mendemonstrasikan teknologi propulsi termal nuklir canggih segera setelah 2027.
“Dengan bantuan teknologi baru ini, astronot dapat melakukan perjalanan ke dan dari luar angkasa jauh lebih cepat dari sebelumnya, merupakan kemampuan utama untuk mempersiapkan misi berawak ke Mars,” kata Nelson dalam sebuah pernyataan.
DARPA adalah unit penelitian dan pengembangan Pentagon dan memainkan peran dalam banyak inovasi terkenal di abad ke-20 termasuk internet.
NASA mengatakan roket termal nuklir bisa tiga kali atau lebih efisien daripada propulsi kimia konvensional dan akan mengurangi waktu transit, penting untuk misi akhir ke Mars.
Baca Juga: Wahana Penjelajah Perseverance Milik NASA Lakukan Penjelajahan Pertama di Planet Mars
Dalam mesin termal nuklir, reaktor fisi digunakan untuk menghasilkan suhu yang sangat tinggi.
Panas dari reaktor dipindahkan ke propelan cair yang kemudian diubah menjadi gas, yang mengembang melalui nosel dan memberikan daya dorong.
"DARPA dan NASA memiliki sejarah panjang kolaborasi yang bermanfaat," kata direktur DARPA Stefanie Tompkins, mengutip roket Saturn V yang membawa astronot pertama ke Bulan.
“Program roket termal nuklir akan sangat penting untuk mengangkut material ke Bulan dengan lebih efisien dan cepat, dan pada akhirnya, manusia ke Mars,” kata Tompkins.
NASA melakukan tes mesin roket termal nuklir terakhirnya lebih dari 50 tahun yang lalu, tetapi program itu ditinggalkan karena pemotongan anggaran dan ketegangan Perang Dingin.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.