MONTEREY PARK, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) kembali diguncang penembakan massal pada Sabtu (21/1/2023) malam waktu setempat. Penembakan yang bertepatan dengan perayaan Imlek ini menewaskan 10 orang dan melukai 10 lainnya.
Insiden di Monterey Park, negara bagian California ini pun menambah panjang daftar penembakan massal yang terjadi di AS. Kendati tahun 2023 belum menghabiskan bulan pertama, sudah ada 33 insiden penembakan massal di negeri Paman Sam.
Kendati AS secara resmi tidak mengenal istilah "penembakan massal", organisasi nonprofit The Gun Violence Archive mendefiniskan kasus itu sebagai penembakan yang melibatkan empat atau lebih orang terluka atau tewas selain pelaku.
Melansir Time, penembakan di Monterey Park pun menjadi insiden penembakan massal ke-33 sepanjang 2023. Ini juga menjadi penembakan massal yang menghilangkan nyawa keempat sepanjang awal tahun ini.
Baca Juga: Profil Pelaku Penembakan Massal Imlek di California, Pengunjung Tetap Sanggar Tari yang Diserangnya
Penembakan yang menyasar sanggar tari tersebut menjadi insiden penembakan paling mematikan di AS sejak penembakan massal di sekolah dasar di Uvalde, negara bagian Texas, Mei 2022 lalu. Penembakan di Uvalde menewaskan 21 orang.
Sejauh ini, The Gun Violence Archinve mencatat lebih dari 2.500 kematian akibat kasus kekerasan bersenjata api. Pada 2022 lalu, terdapat 647 penembakan massal, 28 kasus di antaranya menjadi pembunuhan massal.
Pelaku penembakan di Monterey Park sendiri dilaporkan bunuh diri usai melakukan penembakan massal. Pelaku yang bernama Huu Can Tran (72) ditemukan tewas di mobilnya, diyakini menembak mati dirinya sendiri.
Usai membunuh 10 orang di sebuah sanggar tari di Monterey Park, Huu bertolak ke Alhambra, sekitar 30 menit dari lokasi pertama, untuk menyerang sanggar tari lain. Namun, saat hendak beraksi di Alhambra, seorang warga memberanikan diri merebut senjata Huu dan mengusirnya.
Per Senin (23/1), otoritas California telah mengumumkan nama dua korban tewas akibat aksi Huu. Kedua korban yang diidentifikasi itu bernama My Nhan (65) dan Lilan Li (63).
Baca Juga: Di Amerika Serikat, Anak Sekolah Lebih Berisiko Ditembak Mati Dibanding Polisi
Sumber : Kompas TV/Time
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.