JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Polda Metro Jaya menggeledah rumah Wowon dan Solihin lalu menyita barang bukti berupa kartu ATM korban, jimat, dan senjata tajam.
Sejauh ini, ditemukan ada aliran dana sekitar Rp 1 miliar yang dihimpun tersangka Dede Solehuddin dari sejumlah Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Aliran dana dengan akumulasi Rp 1 miliar ini, ditransfer secara berkala oleh sejumlah TKW ke rekening milik tersangka Dede setiap bulan, sejak April 2019.
Namun, kartu ATM rekening dipegang tersangka Wowon.
Diduga aliran dana ini, ada kaitannya dengan penipuan berkedok perdukunan yang modusnya menjanjikan penggandaan uang.
Selain motif kejahatan, polisi juga masih mendalami peran masing-masing tersangka.
Pengakuan sementara dari para tersangka, Wowon berperan mengantar para korban yang kemudian dieksekusi oleh Duloh.
Duloh menghilangkan nyawa seluruh korban, kecuali korban, Siti, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Adapun Dede yang sempat keracunan di bekasi bertugas sebagai penggali lubang untuk mengubur para korban.
Selain menggali kubur, Dede juga bertugas menampung dana yang diperoleh pelaku dari para korban.
Belakangan terungkap profesi lain yang dijalani sang eksekutor, Solihin alias Duloh. Menurut kesaksian warga, Solihin diketahui bekerja sebagai tukang cincau, yang kerap berdagang di SD Negeri Ciketing Udik III, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Solihin juga disebut warga, pernah mencari kontrakan di Bekasi untuk keluarganya, yang terdampak gempa di Cianjur.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.