JAKARTA, KOMPAS.TV - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan tersangka teroris berinisial AW (39) yang ditangkap di Pandowoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (22/1/2023), berencana melakukan aksi dengan bahan peledak.
"Keterlibatan AW, adanya keinginan melakukan aksi teror dengan menggunakan bahan peledak," jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima KOMPAS TV, Minggu.
Ahmad melanjutkan, AW merupakan simpatisan dari kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Ia ditangkap di kediamannya di Sleman pada Minggu pukul 06.00-09.00 WIB.
"Dilakukan penangkapan terhadap 1 orang target tindak pidana terorisme berinisial AW (39) di sekitar area Pandowoharjo, Sleman, DI Yogyakarta," lanjutnya.
Baca Juga: Terduga Teroris di Sleman Simpatisan ISIS, Polisi: Aktif Sebar Video dan Gambar Propaganda
AW juga disebut merupakan simpatisan yang aktif mengunggah gambar dan video propaganda ISIS di media sosial. Selain itu, ia juga kerap mengunggah seruan provokatif untuk melakukan aksi teror.
Dukuh Jetis Jogopaten Agus Suwardana mengungkapkan tersangka merupakan warga asli Jetis Jogopaten, Pandowoharjo, Sleman. Ia berprofesi sebagai ojek online.
"Memang asli sini, jadi sudah lama. Tetapi, kadang tinggal di sini, kadang di luar," kata tutur Agus, Minggu (22/1), dikutip dari Kompas.com.
"Sekarang (profesinya) apa ya, ojek online," lanjutnya.
AW pernah menikah dan lama telah bercerai. Anak-anaknya ikut dengan mantan istrinya.
Terkait penemuan bahan peledak di rumah AW, tim pejinak bom (jibom) Gegana Satuan Brimob Polda DIY telah melakukan peledakan.
Berdasarkan informasi yang diterima KOMPAS.TV, dua bom rakitan tersebut ditemukan di rumah yang digeledah pada Minggu.
Baca Juga: Densus 88 Gerebek Rumah Terduga Teroris di Sleman, Penggeledahan hingga Eternit
Peledakan dilakukan pada pukul 11.30 WIB dengan keterangan satu bom berhasil diledakkan. Sementara satu bom meledak dengan tidak sempurna.
Sementara itu, Kapolres Sleman Kombes Pol Aris Supriyono mengonfirmasi pihaknya hanya ikut melakukan pengamanan proses peledakan dua bom rakitan tersebut.
"Kami hanya sebatas back up pengamanan agar giatnya lancar," jelasnya kepada KOMPAS.TV, Minggu.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.