MOSKOW, KOMPAS.TV - Internal Rusia dikabarkan panas setelah pemimpin Chechnya yang pro-Rusia, Ramzan Kadyrov mengamuk dengan munculnya rumor tentara berjanggut bakal dihukum.
Rumor tersebut muncul setelah Wakil Duma (Majelis Rendah Rusia), Viktor Sobolev menilai perlunya tentara Rusia yang tak terawat dan tak bercukur dihukum.
Menurut Sobolev, hal tersebut merupakan dasar dari persyaratan dispilin militer.
“Tentara itu dilihat oleh rakyat sipil, mereka harus memperlihatkan contoh,” kata Sobolev yang merupakan anggota Komite Pertahanan Duma dilansir dari The Moscow Times.
Baca Juga: AS akan Tetapkan Kelompok Tentara Bayaran Rusia Wagner sebagai Organisasi Kriminal
“Jika ia berjalan dengan kondisi tak terawat dan tak bercukur, maka itu bukanlah pujian baginya baik sebagai seorang manusia atau tentara,” tambahnya.
Ucapan Sobolev itu dinilai merujuk pada pasukan Chechnya yang dipimpin oleh Kadyrov, yang kebanyakan Muslim dan memelihara janggut, sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW.
Kadyrov pun menegaskan adanya Islamophobia dari kata-kata yang dikeluarkan oleh politikus tersebut.
“Sobolev jelas sangat tahu siapa yang menggunakan janggut di garis depan dan kenapa,” kata Kadyrov, Kamis (19/1/2023), di Telegram.
“Makanya saya yakin ini adalah provokasi yang terlihat untuk meredam semangat juang para prajurit yang berpegang suci demi Yang Maha Kuasa. Sebanyak 99,9 persen tim kami berjenggot, menjaganya, dan memakainya sesuai sunah,” tambah Kadyrov.
Baca Juga: Tentara Wajib Militer Taiwan Ternyata Tak Siap Perang dengan China: Kami bakal Jadi Sasaran Meriam
Kadyrov pun menambahkan Sobolev memiliki banyak waktu luang, untuk menuangkan peraturan militer Rusia dan menasihati wakilnya, yang berpangkat letnan jenderal di tentara Rusia, alih-alih fokus menghasilkan strategi militer baru dan pergi ke garis depan.
Menanggapi kritikan Kadyrov, Sobolev menarik kembali pernyataannya.
Sobolev mencatat bahwa ia mengunjungi resimen Chechnya sebelumnya dan menemukan bahwa semua tentaranya tampak sempurna dan memiliki perlengkapan yang lengkap.
“Menuntut mereka mencukur janggut adalah hal yang konyol,” katanya.
Sumber : The Moscow Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.