CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Petinggi Tesla dan pemilik Twitter, Elon Musk menyayangkan kesiapan Amerika Serikat (AS) untuk mendukung serangan Ukraina ke Krimea.
Musk merasa hal tersebut akan membuat eskalasi tanpa henti dan membahayakan dunia.
Hal itu diungkapkan Musk pada cuitannya di Twiiter, merespons pengguna mikroblog itu yang menghubungkannya dengan artikel di The New York Times.
“Saya sangat pro-Ukraina, tetapi eskalasi tanpa henti akan membahayakan Ukraina dan dunia,” tulisnya di Twitter dikutip dari TASS, Sabtu (21/1/2023).
Baca Juga: AS akan Tetapkan Kelompok Tentara Bayaran Rusia Wagner sebagai Organisasi Kriminal
Pada awal pekan ini, The New York Times mengungkapkan, berdasarkan laporan dari sumbernya bahwa Pemerintahan Joe Biden berpikir bahwa militer Ukraina seharusnya menyerang wilayah Krimea.
Menurut mereka, hal itu akan membuat Ukraina memperoleh posisi yang lebih kuat dalam negosiasi di masa mendatang, bahkan meski langkah tersebut meningkatkan risiko eskalasi.
Krimea sendiri dianeksasi oleh Rusia dari Ukraina pada 2014 lalu.
Namun, aksi Rusia itu menuai kecaman dunia internasional.
Baca Juga: Perempuan Kaya Skotlandia Didakwa Terlibat Kasus Perdagangan Manusia, Mengaku Tak Bersalah
Pada Jumat (20/1/2023), Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menegaskan AS tetap menganggap Krimea bagian dari Ukraina.
Ia menambahkan, menurut Washington, Ukraina secara independen harus memutuskan wilayah mana untuk diserang, atau untuk mereka kontrol.
Pasukan Rusia sendiri tengah bergerak untuk merebut Bakhmuth, di mana pertempuran sengit tengah terjadi di kota itu.
Rusia sebelumnya mengeklaim mereka telah merebut Soledar, kota kecil yang tak jauh dari Bakhmuth.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.