TAIPEI, KOMPAS.TV - Hubungan Taiwan dan China semakin memanas setelah Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan senjata senilai USD180 juta dan secara terang-terangan memberikan dukungan militer kepada Taiwan.
Sebelumnya Beijing dibuat berang saat mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan ketika masih menjabat.
Meningkatnya ketegangan antara China dan Taiwan membuat Taipei memperpanjang masa wajib militer bagi kebanyakan pria muda di pulau tersebut.
Namun, sejumlah mantan tentara wajib militer Taiwan merasa tak yakin mereka siap untuk menghadapi China.
Baca Juga: Perempuan Kaya Skotlandia Didakwa Terlibat Kasus Perdagangan Manusia, Mengaku Tak Bersalah
Mereka menilai Taiwan harus melakukan lebih jauh lagi untuk membuat latihan militer menjadi efektif.
Seperti dilansir CNN, Jumat (20/1/2023), enam mantan tentara wajib militer Taiwan mengatakan latihan yang ada sekarang sudah ketinggalan jaman, membosankan, dan tak praktis.
Mereka menggambarkan proses yang dirancang beberapa dekade lalu yang menekankan pada pelatihan menggunakan bayonet. Tetapi kurang memberikan pelatihan dalam strategi perang kota atau senjata modern seperti drone.
Mereka mengatakan senjata yang digunakan dalam pelatihan terlalu sedikit dan sudah kuno.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.