KIEV, KOMPAS.TV — Rusia mengeklaim berhasil merebut sebuah desa dalam gerak maju dan pertempuran sengit selama berbulan-bulan menuju kota Bakhmut di Ukraina timur, Jumat (20/1/2023).
Analis militer memperingatkan tank yang mungkin dikirim oleh sekutu Barat Kiev tidak akan menjadi tongkat ajaib dalam perang yang sudah berlangsung hampir 11 bulan itu.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dalam jumpa pers reguler hari Jumat mengatakan, Desa Klishchiivka, sembilan kilometer selatan Bakhmut, telah "dibebaskan".
Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen, sementara pejabat Ukraina belum mengomentari klaim tersebut.
Menurut analis Barat, mengambil Klishchiivka hanya akan menjadi terobosan kecil, tetapi Kremlin sangat dahaga akan kabar baik dari medan perang setelah berbulan-bulan mengalami kemunduran.
Bakhmut, sebaliknya, akan menjadi hadiah yang lebih besar. Itu dapat memungkinkan Rusia untuk mengganggu jalur pasokan Ukraina di timur dan mengancam kota-kota lain yang dikuasai Ukraina di wilayah sekitarnya.
Perang sebagian besar statis selama bulan-bulan musim dingin, menurut analis militer, kecuali beberapa titik panas seperti Bakhmut dan Soledar di dekatnya.
Baca Juga: Waduh, Bos CIA ke Ukraina Gelar Pertemuan Rahasia dengan Zelenskyy, Ada Apa?
Pasukan Kremlin terus menembaki target Ukraina dari jarak jauh, menghantam infrastruktur utama dan daerah sipil, sambil menyelidiki pertahanan Ukraina di timur.
Kantor kepresidenan Ukraina hari Jumat mengatakan, setidaknya lima warga sipil tewas selama 24 jam sebelumnya, sementara enam lainnya terluka, ketika pasukan Rusia menembaki tujuh wilayah di selatan dan timur negara itu.
Pasukan Ukraina memukul mundur serangan Rusia di dekat sejumlah permukiman di wilayah Donetsk dan Luhansk timur, kata Staf Umum Ukraina dalam sebuah laporan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berkali-kali menuntut sekutu Barat untuk mengirim tank yang akan membantu menembus garis Rusia, sementara negara-negara Barat sedang mendiskusikan kemungkinan itu pada pertemuan di Jerman pada Jumat. Inggris mengatakan pekan lalu mereka akan menyediakan tank Challenger 2 bagi Ukraina.
Marina Miron, dari Departemen Studi Pertahanan di King's College London, mengatakan tank memang berguna, tetapi banyak faktor yang perlu dipertimbangkan.
Faktor-faktor tersebut termasuk berapa banyak tank yang akan dikirim, bagaimana kondisinya, bagaimana awak Ukraina akan dilatih, kapan tank akan dikirim dan bagaimana Ukraina menjaga pasokannya.
Mengirim tank “lebih merupakan isyarat politik” daripada sesuatu yang akan mengubah corak perang, kata Miron kepada Associated Press.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.