JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia dikejutkan dengan kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Bekasi, Cianjur dan Garut.
Tiga tersangka kasus pembunuhan berantai tersebut pun telah ditangkap polisi, mereka adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Muhammad Dede Solehudin.
Hasil penyelidikan polisi, ketiga tersangka itu telah membunuh sebanyak sembilan orang di wilayah Bantargebang, Bekasi, hingga wilayah Cianjur serta Garut.
Di dunia sendiri terdapat sejumlah pelaku pembunuhan berantai, dan banyak di antara mereka berasal dari kalangan terpandang.
Baca Juga: Tambang Uranium Kim Jong-Un untuk Senjata Nuklir Runtuh, Ketahuan dari Foto Satelit
Bahkan, ada di antara mereka adalah seorang dokter yang seharusnya menyelamatkan nyawa dan juga bangsawan.
Berikut ini, Kompas TV merangkum delapan pembunuh berantai yang mengejutkan dunia dari berbagai sumber.
Jack The Ripper merupakan sosok pembunuh terkenal yang membayangi Kota London, Inggris pada akhir abad ke-19.
Jack The Ripper muncul di Distrik Whitechapel London pada 1888 dan telah membunuh lima orang, yang kesemuanya adalah wanita tuna susila. Ia juga memutilasi korbannya.
Polisi memperkirakan pelakunya adalah dokter bedah, tukang daging, atau seseorang yang ahli menggunakan pisau.
Pelaku mengejek polisi dengan kerap mengirimkan surat tentang aksinya.
Namun, hingga saat ini, sosok Jack The Ripper belum terungkap dan teridentifikasi.
Ted Bundy tak diragukan lagi adalah seorang pembunuh beraatai paling gila sepanjang masa.
Modus operandi pria Amerika Serikat (AS) ini adalah menculik korban perempuan, memerkosanya dan kemudian memutilasi mereka.
Ia sering menyimpan kepala korbannya sebagai kenang-kenangan.
Bundy sendiri telah dieksekusi mati pada 1989, dan sebelumnya telah mengaku membunuh 30 perempuan, meski angka sebenarnya diyakini lebih banyak lagi.
Baca Juga: Netanyahu Bertemu Anak Buah Biden, Usaha Muluskan Normalisasi Hubungan Israel dan Arab Saudi
Harold Shipman merupakan seorang dokter yang bertanggung jawab karena membunuh 218 pasiennya antara tahun 1972 dan 1998.
Diyakini, jumlah korban dari sosok yang dijuluki “Dokter Kematian” itu lebih tinggi lagi.
Sebagai dokter, Shipman memiliki akses ke korbannya yang membuatnya bisa membunuh tanpa dicurigai.
Namun, karena Shipman terlalu sering terlibat dalam kematian pasiennya, kecurigaan pun mulai muncul.
Kebanyakan korbannya adalah perempuan tua yang menurutnya meninggal dalam tidur.
Namun, kebanyakan dari mereka tewas di siang hari, dan ia sering meminta sertifikat kremasi dengan jumlah besar.
Hal itu yang kemudian mengundang kecurigaan petugas kamar jenazah yang melaporkan keanehan tersebut ke pihak berwajib.
Shipman sendiri kemudian ditangkap, dan meninggal bunuh diri di penjara pada 2004.
Jeffrey Dahmer memulai pembunuhan pada 1978 ketika berusia 18 tahun, dan dirinya baru ditangkap atas pembunuhan pada 1991.
Penangkapan itu terjadi setelah salah satu calon korbannya berhasil kabur dan membuat polisi melacak Dahmer hingga ke rumahnya di Milwaukee, Wisconsin, AS.
Bagian tubuh manusia yang dimutilasi ditemukan bertebaran di apartemennya. Ia bahkan menggunakan cairan asam untuk menyingkirkan korbannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.