JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Perum Bulog untuk mengendalikan harga beras yang meningkat di 79 daerah.
Selain Bulog, Jokowi juga meminta kementerian dan lembaga non-kementerian terkait, kepala daerah dan Bank Indonesia (BI) untuk terus memantau harga barang dan jasa di lapangan.
Hal itu ia sampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan FKPD se-Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023).
“Saya dua hari lalu memperingatkan Bulog untuk masalah ini karena di lapangan 79 daerah beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit,” kata Jokowi seperti dikutip dari kana YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/1/2023).
Harga beras memiliki peran yang penting dalam perekonomian. Harga beras naik sedikit saja akan berdampak pada inflasi.
Baca Juga: Harga Beras di 79 Daerah Naik, Jokowi Tegur Bulog
Jokowi menginginkan agar jajaran pemerintah dan BI memiliki sistem pendeteksian dini terkait potensi kenaikan harga barang dan jasa, termasuk upaya mitigasi.
“Sehingga selalu terdeteksi sedini mungkin sebelum kejadian besarnya itu datang, biar bisa kita kejar dan antisipasi,” ujar Jokowi.
Untuk memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP), Kementerian Perdagangan membuka keran impor 500.000 ton beras dari berbagai negara. Syaratnya, semua harus masuk ke Indonesia akhir Januari 2023 lantaran sebentar lagi akan masuk musim panen raya di tanah air.
Beras impor itu harus dijual Bulog kepada masyarakat lewat operasi pasar dan stoknya harus terserap semua di pasar hingga akhir Februari. Sehingga kenaikan harga beras yang dikeluhkan Presiden Jokowi, segera teratasi.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.