JAKARTA, KOMPAS.TV - Kabar adanya kecurangan dalam Rekrutmen Bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) batch 2 berhembus kencang di sosial media. Diduga ada sejumlah peserta yang menggunakan joki untuk lulus tes.
Menanggapi kabar itu, Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga mengatakan pihaknya akan mengusut tuntas terkait dugaan kecurangan tersebut.
Arya mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir bahkan sudah memerintahkan untuk menindaklanjuti keluhan adanya dugaan kecurangan di Rekrutmen Bersama BUMN.
“Kami langsung menindaklanjuti yang ramai itu, dan pak Erik langsung memerintahkan kepada jajaran baik Deputi SDM maupun FHCI untuk secepatnya menuntaskan hal ini, dan kalau memang perlu ditindak, ditindak,” kata Arya, Sabtu (15/1/2023) dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Ketika Erick Thohir Optimis Cuan BUMN di 2022 Bisa Tembus Rp200 Triliun
Lebih lanjut, Arya menambahkan bahwa, pihaknya meminta Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata hingga Forum Human Capital Indonesia (FHCI) untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.
“Jadi ini juga langkah-langkah yang kita lakukan, dimana FHCI ini punya metode yang membuat rekrutmen BUMN itu, kalau ada yang pakai joki, ketahuan juga,” lanjutnya.
Arya memastikan, dalam Rekrutmen Bersama BUMN semua lapisan masyarakat bisa mengetahui prosesnya dan ikut memberikan masukan.
“Ini menunjukkan bahwa perekrutan karyawan BUMN ini sangat transparan sehingga semua masyarakat bisa ikut memelototi dan memberikan masukan terhadap proses rekrutmen BUMN ini,” ungkapnya.
Erick Thohir disebut kecewa dengan kabar adanya peserta yang menggunakan joki untuk bisa lolos menjadi karyawan BUMN.
Baca Juga: BUMN Perkebunan Buka Lowongan Kerja S1, Ini Posisi dan Syaratnya!
"Jadi Pak Erick itu kecewa, kok bisa. Apalagi, beliau melihat bahwa jadi karyawan BUMN saja sudah pakai joki, atau langkah-langkah yang tidak benar. Gimana di BUMN-nya ketika bekerja? Jadi pak Erick minta hal ini dituntaskan semua,” ujar Arya.
Arya mengatakann, karyawan BUMN harus memiliki akhlak, sehingga para pihak yang berusaha untuk melakukan tindakan yang tidak benar, tidak seharusnya bisa menjadi bagian dari BUMN.
“Ini menunjukkan bahwa BUMN ini makin lama makin menarik dan masyarakat melihat, yang masuk BUMN memang harus orang yang punya akhlak, dan tidak melakukan tindakan yang tidak benar untuk bisa masuk jadi karyawan BUMN,” tutupnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.