Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ukraina Ungkap 8.000 Pasukan Rusia Tewas Kurang dari Dua Pekan di 2023

Kompas.tv - 14 Januari 2023, 15:11 WIB
ukraina-ungkap-8-000-pasukan-rusia-tewas-kurang-dari-dua-pekan-di-2023
Ilustrasi tentara Rusia. (Sumber: AP Photo, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

KIEV, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan Ukraina mengungkapkan, 8.000 tentara Rusia telah tewas kurang dari dua pekan di 2023 dalam perang di Ukraina.

Mereka mengungkapkan, hingga 13 Januari, 8.170 tentara Rusia telah tewas.

Jumlah tersebut membuat keseluruhan tentara Rusia yang tewas selama 11 bulan invasi menjadi 114.9430 orang.

Dikutip dari Newsweek, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan, pada Jumat (13/1/2023) sendiri, mereka melaporkan ada 740 kematian.

Baca Juga: Kota di India Terancam Semakin Tenggelam, Nyaris 100 Keluarga Telah Dievakuasi

Dengan jumlah tersebut, rata-rata sekitar 628 tentara Rusia tewas setiap harinya pada bulan ini.

Jumlah tersebut muncul di hari yang sama ketika Rusia mengeklaim meraih kemenangan pada pertempuran di Soledar.

Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan keberhasilan mereka telah membebaskan Soledar pada pernyataannya, Jumat.

Rusia mengungkapkan, dengan mengontrol kota tersebut akan mampu memblok rute pasokan ke Artyomosk.

Namun, militer Ukraina membantah klaim tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan tentaranya masih melindungi negara.

Baca Juga: Rusia Tuduh Ukraina bakal Gunakan Senjata Kimia untuk Lawan Tentara Putin

Meski begitu, nilai strategis dari Soledar menjadi perdebatan oleh analis militer karena kota tersebut termasuk kecil.

Wadah pemikir Institut Studi Peperangan (ISW) yang berbasis di Washington mengatakan, informasi operasi Rusia terlalu berlebihan terkait pentingnya Soledar.

Dalam penilaiannya, ISW mengatakan, dikuasainya kota itu tak akan membuat pasukan Rusia untuk melakukan kontrol atas jalur komunikasi darat Ukraina (GLOC) yang kritis ke Bakhmut.

Selain itu juga tak memungkinkan untuk memosisikan pasukan Rusia dengan lebih baik untuk mengepung kota dalam jangka pendek.


 




Sumber : Newsweek




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x