LONDON, KOMPAS.TV - Rusia menuduh Ukraina bakal menggunakan senjata kimia untuk melawan pasukan Presiden Vladimir Putin.
Hal itu diungkapkan Kedutaan Besar Rusia di Inggris lewat Twitter.
Kedubes Rusia mengomentari video yang memperlihatkan tentara Ukraina memasang sebuah silinder untuk serangan drone.
“Sebuah video yang dipublikasikan oleh militer Ukraina memperlihatkan mereka mempersiapkan senjata kimia,” bunyi pernyataan Kedubes Rusia di London, seperti dilansir TASS, Sabtu (14/1/2023).
Baca Juga: Rusia Resmi Klaim Berhasil Kuasai Kota Soledar, Selanjutnya Sasar Bakhmut di Ukraina
Mereka mengungkapkan senjata kimia itu berkemungkinan adalah fosgen, yang dilarang oleh Konvensi Senjata Kimia (CWC) PBB, dan akan digunakan terhadap militer Rusia.
“Huruf OB adalah amunisi beracun. Itu menjelaskan kenapa gas silinder harus diambil dari pendingin."
Pernyataan Kedubes Rusia di London tersebut muncul setelah pasukan Rusia mengeklaim telah merebut Soledar dari militer Ukraina.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Igor Konashenkov, Jumat (13/1/2023), mengungkapkan telah membebaskan Soledar dari militer Ukraina pada Kamis (12/1/2023) malam.
Baca Juga: Kota di India Terancam Semakin Tenggelam, Nyaris 100 Keluarga Telah Dievakuasi
“Pada 12 Januari malam, pembebasan kota Soledar, yang sangat penting untuk kelanjutan operasi ofensif yang sukses di wilayah Donetsk, telah selesai,” tuturnya.
Menurutnya, kendali penuh atas Soledar memungkinkan untuk dilakukan pemutusan terhadap jalur pasukan Ukraina di Artyomosk.
Selain itu, mampu memblokir kota dan menjebak militer Ukraina di sana.
Menurut Konashenkov perebutan Soledar oleh Rusia, difasilitasi oleh serangan udara, rudal, dan artileri yang terus-menerus terhadap posisi tentara Ukraina.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.