JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam HUT ke-50 PDIP, Megawati menegaskan capres PDI Perjuangan jadi hak penuhnya sebagai Ketua Umum.
Mega juga menyinggung parpol yang tak mengusung kader sendiri sebagai capres, bahkan mendompleng sosok yang bukan kader partai maju di Pilpres 2024.
Secara lebih terang, Presiden Jokowi pun memastikan bakal kandidat Presiden dari PDIP berasal dari parpol.
Dan Mega memutuskan hati-hati tak seperti yang lain.
Soal Ketua Umum PDIP yang menyinggung parpol mencapreskan sosok non-kader, Nasdem menganggap hal itu untuk arahan internal PDIP.
Namun Nasdem menyebut, selalu memberi kesempatan tokoh kader maupun tidak maju berkontestasi.
Sementara, pasca-pidato Mega, Partai Solidaritas Indonesia menilai sentilan Megawati ditujukan untuk PSI.
Baca Juga: Megawati Ungkap Kekagumannya pada China: Setelah Digugah oleh KAA Dia Langsung Melesat!
Partai Solidaritas Indonesia pun meminta maaf kepada Ketua Umum PDIP karena sebelumnya deklarasi mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang notabene kader PDI Perjuangan, sebagai capres 2024.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto menyebut pidato Megawati dalam HUT ke-50 PDIP bukan untuk mengkritik partai lain.
Namun PDIP membenarkan keberatan terhadap PSI yang tak meminta izin saat mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres.
PDIP menegaskan punya kedaulatan dan mekanisme sendiri memilih dan mengusung capresnya.
Pengamat Politik menilai, ragam sinyal dan pernyataan Megawati di HUT PDIP menegaskan Ketua Umum PDI Perjuangan tak ingin dicampuri pihak manapun dalam urusan capres.
Meskipun kemungkinan besar sosok yang dipilih benar-benar telah dikantongi Megawati.
Kini tinggal menunggu waktu yang tepat dan keputusan bulat Ketua Umum PDI Perjuangan untuk mengumumkan ke khalayak, sosok pilihan yang akan diusung partai berlambang banteng itu maju ke kontestasi Pemilu Presiden nanti.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.