Ma'ruf Amin: Berkat PKB, Gusdur Jadi Presiden dan Saya Wapres

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengatakan, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bisa menjadi presiden dan dirinya menjadi wapres, karena Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ia pun menargetkan PKB mampu menembus posisi tiga besar dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Hal ini disampaikan dalam acara Ijtima Ulama Nusantara yang digelar Dewan Syuro DPP PKB di Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2023).

Baca Juga: Wapres Hadiri Agenda Ijtima Ulama Nusantara yang Digelar oleh PKB, Cak Imin Sambut Langsung

"Minimalnya nomor tiga, maksimalnya nomor satu," kata Ma'ruf dalam sambutannya.

Menurut dia, PKB cukup berpeluang menjaring suara terbesar di tanah air. 

Sebab, kata dia, PKB sudah terbukti mampu melahirkan presiden dan wakil presiden sejauh ini.

"Berkat PKB, Gus Dur (Abdurrahman Wahid) bisa jadi presiden. Meskipun cuma dua tahun, tapi kan jadi presiden. Kalau saya ditakdirkan jadi wapres." 

"Kalau bukan kiai jadi presiden atau wapres, minimal santri. Gus Dur sudah mulai, saya mengikuti meskipun wapres, nanti semoga ada lagi. Supaya bisa memberikan warna pada tatanan bangsa ini," kata Wapres.

Ma'ruf mengatakan, kesuksesan PKB mengarungi Pemilu 1999 layak menjadi acuan bagi pemilu berikutnya. 

Dalam pemilu tersebut, PKB yang hadir sebagai partai pendatang baru, mampu menyerap 13 persen suara dan menempati peringkat ketiga dalam perolehan suara partai nasional.

"Mestinya sesudah itu naik lagi. Tapi ndilalah kok tidak naik. Turun 10 persen, turun 4,5 persen, tapi akhirnya kemudian bangkit lagi. Harus balik lagi ke 13 persen. Kalau turun lagi tidak masuk parliamentary threshold. Maka itu harus digeber lagi," ujarnya.

Baca Juga: Kata Wapres Ma'ruf Amin soal Kuota Haji 100 Persen Tahun Ini dan Persiapannya

Pada akhir sambutannya, Ma'ruf Amin menitip pesan agar PKB terus menjaga stabilitas bangsa, meningkatkan perkonomian dan kesejahteraan, serta menjaga demokrasi. 

Dia juga berharap supaya Pemilu 2024 tidak sampai menimbulkan perpecahan sesama anak bangsa.

"Semoga pemilu yang akan datang, PKB minimal nomor tiga. Supaya bisa lebih berperan dalam menjaga negara, bangsa. Kita berharap, tentu pemilu ini tidak merusak keutuhan bangsa kita. Tidak merusak kesatuan bangsa," katanya.