SEMARANG, KOMPAS.TV - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah mencatat ada 28 titik longsor di Kota Semarang. Terhitung sejak awal Januari 2023, titik-titik ini tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Tugu, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Banyumanik, dan Kecamatan Candi.
Dari 28 bencana yang terjadi, satu korban longsor meninggal dunia. Masyarakat diimbau untuk waspada saat hujan lebat dan mengenali tanda-tanda bila akan terjadi longsor, seperti retakan tanah, amblesan tanah, serta tembok bangunan dan pondasi yang tiba-tiba retak.
“Dari awal Januari hingga saat ini, kami mencatat sudah ada 28 bencana longsor yang terjadi. Untuk daerah yang berada di lereng memiliki ancaman yang lebih besar,“ ujar Safrudin, Kabag Umum BPBD Provinsi Jawa Tengah.
Selain dari pihak pemerintah, kerja sama dan sinergi masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah adanya korban dari bencana alam terutama longsor. Seperti yang dilakukan oleh Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Wilayah mereka juga termasuk daftar kuning daerah yang berpotensi adanya longsor dengan indeks risiko longsor sedang, sehingga Lurah Lempongsari, Dilinov Kamarullah mulai mengorganisir warganya untuk siaga dalam menanggulangi adanya bencana.
“Untuk mengantisipasi bencana, kami sudah ada Kelompok Siaga Bencana (KSP) yang didalamnya berisi RT dan RW. Setiap tahun kami mengadakan pelatihan berupa edukasi tanggap bencana,“ kata Dilinov Kamarullah.
Meskipun warga sudah dibekali dengan ilmu tanggap bencana, namun pemeliharaan fasilitas kebencanaan perlu dirawat dengan baik agar tetap berfungsi.
#longsor #bpbd #semarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.