WASHINGTON, KOMPAS.TV - Jaksa Agung Amerika Serikat (AS), Merrick Garland telah membentuk tim penyelidik setelah ditemukannya dokumen rahasia di rumah dan kantor Presiden AS Joe Biden.
Sebelumnya dilaporkan ditemukan dokumen rahasia di rumah dan kantor Biden yang digunakannya seusai jabatannya sebagai wakil Presiden AS.
Tim penyelidik tersebut dibentuk, Kamis (12/1/2023), dan akan dipimpin oleh Robert Hur, yang merupakan pejabat Departemen Kehakiman senior era Kepresidenan Donald Trump.
Gedung Putih mengungkapkan Biden akan bekerja sama penuh dengan investigas ini.
Baca Juga: Putri Elvis Presley dan Eks Istri Michael Jackson, Lisa Marie Presley, Meninggal di Usia 54 Tahun
Penemuan dokumen rahasia ini menjadi sorotan dan disebut sebagai politik memalukan dari Biden.
Pasalnya hal ini terjadi ditengah penyelidikan terhadap mantan presiden Trump juga atas tuduhan kepemilikan dokumen rahasia.
Dikutip dari BBC, dokumen rahasia tersebut pertama kali ditemukan di Penn Biden Center, 2 November lalu.
Itu merupakan keloimpok pemikir Biden yang diluncurkan di Washington DC, yang kemudian diserahkan ke Arsip Nasional AS.
Garland kemudian mengatakan dokumen rahasia untuk kedua kalinya ditemukan pada 20 Desember di rumah Biden di Wilmington, Delaware.
Garland menambahkan pada Kamis (12/1/2023), pengacara Biden menghubungi penyelidik untuk memberitahu mereka mengenai dokumen tambahan, yang juga ditemukan di rumah pribadi presiden.
“Penunjukkan ini menggarisbawahi komitmen departemen ini kepada publik baik independensi dan pertanggungjawaban dalam masalah yang sangat senisitif, dan membuat keputusan yang tak dapat disangkal dan hanya dipandu oleh gfakta dan hukum,” tutur Garland terkait penunjukkan tim penyelidik.
Dalam perintah yang ditandatangani Garland, Hur akan bertanggung jawab untuk menyelidiki potensi penghapusan dan penyimpanan dokumen rahasia yang tak sah di rumah Biden dan bekas wadah pemikirnya.
Ia juga memiliki wewenang untuk menuntut kejahatan apa pun yang dihasilkan dari penyelidikan tersebut.
Baca Juga: Joe Biden Diminta Usir Bolsonaro dari AS, Buntut Penyerbuan Istana Presiden Brasil
“Saya akan melalukan penyelidikan yang ditugaskan dengan penilaian yang adil dan tak memihak,” katanya dalam pernyataan yang dikutip dari The Guardian.
“Saya bermaksud untuk mengikuti fakta dengan cepat dan menyeluruh, tanpa rasa takut bantuan, dan akan menghormati kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk melakukan layanan ini,” ujarnya.
Juru Bicara Gedung Putih, Richard Sauber menegaskan Biden akan bekerja sama penuh dengan tinjauan Departemen Kehakiman, dan akan terus melakukannya.
“Kami yakin berdasarkan tinjauan menyeluruh akan menunjukkan bahwa dokumen-dokumen ini salah tempat, dan Presiden serta pengacaranya segera bertindak setelah menemukan kesalahan ini,” tuturnya.
Sumber : BBC/The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.