JAKARTA, KOMPAS.TV - Memanasnya tensi Partai Nasdem dan Demokrat soal sosok cawapres Anies Baswedan disebut bisa berpengaruh pada Pemilu 2024. Permasalahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang-gadang menjadi cawapres Anies sengit dibahas.
Peneliti politik The Political Literacy, Muhammad Hanifuddin menilai sebaiknya AHY fokus untuk mengembangkan partai dan memperkuat kapasitas dibandingkan harus mati-matian menjadi cawapres Anies Baswedan pada pemilu 2024 mendatang.
"Sebagai tokoh muda, AHY lebih baik banyak belajar dahulu," kata Muhammad Hanifuddin kepada KOMPAS.TV, Kamis (12/1/2023).
Baca Juga: Respons PDIP soal Capres Harus dari Kader, Nasdem: Anies Bukan Orang Asing
Hanif lantas menyebut, AHY bisa mencoba untuk ikut di pemerintahan atau mengembangkan partai Demokrat agar tetap kuat.
Tapi, untuk pemilu 2024, katanya ada baiknya harus dipikirkan ulang soal menduetkan Anies-AHY.
"Semisal fokus meningkatkan kinerja Partai Demokrat. Begitu juga, mencoba untuk menjadi bagian dari kekuasaan, semisal menjabat menteri," ujarnya.
"Jika hal ini dapat dibuktikan secara baik, maka momentum yang tepat untuk kontestasi pilpres adalah tahun 2029, bukan 2024," ujarnya.
Baca Juga: NasDem: Kalau Demokrat Paksakan AHY Jadi Cawapres Anies, Koalisi Pasti Bubar
Alasannya adalah, secara elektabilitas AHY ternyata belum bisa naik. Sedangkan Anies Baswedan justru konsisten di tiga besar capres di pelbagai survei.
"Hanya saja, dari beberapa survei yang ada, tingkat elektabilitas AHY belum cukup. Apalagi elektabiltas Anies yang banyak menempati nomor 3 dari tiga nama teratas," ujarnya.
"Karena itu, jika tetap dipasangkan, tidak mudah untuk mendapatkan kemenangan. Kecuali jika partai koalisi terus semakin solid," katanya.
Meski begitu, jika benar-benar dipasangkan dan disetujui partai-partai pengusungnya, maka keduanya disebut harus pintar memilih isu.
"Selain itu, keduanya juga bisa memainkan isu, yakni memberikan tawaran alternatif yang kongkrit jelang 2024. Sehingga tingkat elektabilitasnya konsisten naik," kata dia.
Sebelumnya seperti diberitakan, Nasdem disebut ogah mengusung AHY menjadi cawapres Anies Baswedan.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan, bila Partai Demokrat memaksakan sosok Ketua AHY menjadi cawapres dari Anies Baswedan, koalisi menyongsong gelaran Pilpres 2024 dipastikan akan bubar.
"Ini bukan harga mati yang kemudian kalau tidak AHY kami tidak mau. Ya itu namanya mengunci kan. Kalau terjadi seperti itu, saya pastikan koalisi ini tidak berjalan," kata Ali kepada wartawan, Rabu (11/1/2023).
Ia menjelaskan, koalisi yang digagas dengan PKS dan Demokrat itu hingga saat ini menawarkan jagoannya untuk disandingkan dengan Anies di pesta demokrasi nanti.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.