JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk melaksanakan Pemilu 2024 secara efektif dan efisien dalam hal pengelolaan anggaran.
"Presiden meminta KPU bekerja dengan prinsip efektif dan efisien dalam pengelolaan anggaran Pemilu atau bahwa adanya situasi ekonomi global yang kurang sehat karena perang kemudian distrubsi ekonomi," kata Tito di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/1/202).
Baca Juga: KPU Papua Barat Daya Terima Dokumen Bakala Calon DPD RI
Ia mengimbau agar setiap uang yang digelontorkan untuk penyelenggaraan pesta demokrasi agar bisa dipertanggungjawabkan secara baik dan benar.
"Kiranya menjadi pertimbangan agar setiap rupiah itu betul-betul digunakan secara efektif dan efisien. Kemudian Presiden mengingatkan juga bahwa perlu diterapkan kebijakan prinsip kehati-hatian artinya jangan sampai menjadi masalah hukum dalam penggunaan keuangan pertanggung jawaban keuangan," ujarnya.
Mantan Kapolri itu menyebut, pemerintah sudah mencairkan anggaran Pemilu 2024 untuk KPU di tahun 2022. Dirinya berharap uang tersebut mampu diserap dan digunakan secara maksimal oleh KPU.
"Membangun atau renovasi gedung KPU di daerah-daerah, kami sudah sampaikan jalan keluarnya adalah tolong, kita sama-sama inventarisir daerah mana yang gedung KPU-nya kurang bagus atau tidak ada."
"Kami akan fasilitas pemda dengan meminjam fasilitas yang ada, kalau dibangun pun mungkin waktunya tidak cukup," kata Tito.
Ia menambahkan, untuk tahapan pemilu di tahun ini, pemerintah juga menyetujui sebagian anggarannya. Namun sayangnya, ia tak menjelaskan secara rinci ihwal jumlah uang yang sudah dikeluarkan.
Baca Juga: Tanggapi Rumor Dugaan Manipulasi Verifikasi Partai Politik, Ketua KPU: Sudah Ada Aturannya
"Pengajuan anggaran tahun ini sudah disetujui sebagain, sebagian masih dibintangi ini juga kita akan bantu untuk kita kawal berproses. Namun kita akan berbicara secara detail setiap rupiah betul-betul digunakan tetap sasaran efektif jangan gelondongan," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.