MALUKU, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sejumlah bangunan rusak akibat gempa di wilayah Maluku, Selasa (10/1/2023).
Gempa berkekuatan 7,9 M yang telah dimutakhirkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjadi 7,5 M itu menyebabkan sejumlah rumah warga rusak.
Bangunan rusak parah akibat gempa tersebut terdapat di Desa Watuwey (Watuwei), Kecamatan Dawelor Dawera, Maluku Barat Daya.
"BNPB menerima laporan visual kerusakan rumah dan bangunan masyarakat akibat gempa M7.6 di Maluku Barat Daya," kata Plt. Kapusdatinkom BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis, Selasa (10/1).
Baca Juga: BMKG Mutakhirkan Kekuatan Gempa Maluku Jadi Magnitudo 7,5, Total Ada 4 Gempa Susulan
Dari foto yang dirilis BNPB tampak tembok-tembok bangunan roboh di wilayah Watuwei. Tak hanya rumah, tampak beberapa fasilitas publik juga mengalami kerusakan akibat dampak gempa Maluku.
Beberapa rumah warga tampak terbuka lebar setelah satu sisi tembok bangunannya roboh akibat gempa.
BMKG menyatakan titik gempa berada di kedalaman 130 KM, jarak 148 KM arah barat laut Maluku Tenggara Barat.
Berdasarkan hasil kajian dari pihak BMKG, peringatan dini tsunami diakhiri pada pukul 03.43 WIB.
Meski demikian, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terjadinya gempa susulan.
"Setelah dua jam dikeluarkannya peringatan dini tsunami, maka BMKG mengakhiri peringatan dini tersebut. Namun kami tegaskan bahwa peringatan ini bukan dicabut, hanya diakhiri," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
"Kami imbau agar masyarakat tetap waspada dan tetap beraktivitas seperti biasa," ujarnya.
Baca Juga: Gempa Maluku M7,9, BMKG Nyatakan Peringatan Dini Tsunami Berakhir
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.