MANILA, KOMPAS.TV - Kepala Kepolisian Filipina Rodolfo Azurin Jr mengajukan surat pengunduran diri setelah sejumlah anggotanya terjerat kasus narkoba.
Melalui konferensi pers yang disiarkan televisi nasional, Kamis (5/1/2023, Azurin turut mengajak hampir seribu pejabat kepolisian lainnya untuk melakukan tindakan serupa.
Hal itu demi meningkatkan kembali kepercayaan publik terhadap institusi yang dipimpinnya.
"Organisasi kami sedang diadili di sini," kata Azurin, dikutip Associated Press.
"Meskipun proses ini mungkin berada di luar disiplin Kepolisian Nasional Filipina, ini dilakukan karena situasi memanas," sambung dia.
Baca Juga: Kamar Jenazah di RS Papua Nugini Overkapasitas, Banyak Mayat Membusuk di Gudang
Sehari sebelum Azurin menawarkan pengundurkan diri, Menteri Dalam Negeri Filipina Benjamin Abalos Jr memerintahkan semua perwira polisi yang terlibat bisnis narkoba untuk mengundurkan diri.
Alasannya, Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr ingin membersihkan kepolisian di negaranya dari jaringan bisnis narkoba.
"Terlihat ada masalah besar di pasukan polisi kita. Terlihat ada jenderal dan kolonel terlibat narkoba," kata Abalos, Rabu (4/1).
"Kita harus membersihkan jajaran kita. Kita perlu kepercayaan masyarakat," sambung dia.
Baca Juga: Terlibat Bisnis Narkoba, Filipina Bersihkan Kepolisian dari Ratusan Jenderal dan Kolonel
Citra kepolisian Filipina memburuk setelah pada Oktober 2022 lalu seorang sersan polisi terciduk membantu menyembunyikan nyaris satu ton metamfetamin di Manila.
Setelah itu, seorang kepala badan anti-narkotika utama negara, bersama anak buahnya, terlibat transaksi narkoba di kantornya pada Desember 2022.
Sumber : AP
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.