JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh menuntut vaksin Pfizer Comirnaty Children untuk bayi dan anak-anak usia 6 bulan sampai 11 tahun harus gratis.
Pasalnya, ia menilai bahwa vaksin Covid-19 untuk bayi dan anak itu merupakan hak dasar bagi warga negara.
Saat ini, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech tersebut masih berbayar. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) beralasan, vaksin tersebut belum masuk program vaksinasi gratis pemerintah.
"Harus gratis, lah. Itu dasar. Kita nanti akan berjuang di DPR sama dengan vaksin-vaksin sebelumnya bahwa ini harus gratis karena ini hak dasar bagi warga negara," kata Nihayatul Wafiroh di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2023) dilansir dari Kompas.com.
Perempuan yang akrab disapa Ninik itu menyebut, bayi dan anak-anak juga harus dilindungi dari Covid-19, salah satunya dengan mempermudah akses vaksin.
Apalagi, kata dia, saat diserang penyakit akibat virus corona itu, banyak anak yang menderita multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem.
Baca Juga: Epidemiolog Ungkap Petaka Lonjakan Covid-19 di China meski Banyak yang Sudah Vaksin
"Anak-anak kita kena long Covid-19 ya, mereka luar biasa bermasalah. Mereka tidak mendapatkan vaksin meskipun mereka cenderung lebih cepat sembuh, tapi long Covid-19 (sampai kapan) kita tidak pernah tahu," ungkap Ninik.
Ia menegaskan, hak atas kesehatan harus merata dirasakan oleh berbagai usia. Sedangkan saat ini, mayoritas vaksin Covid-19 gratis hanya menyasar remaja, orang dewasa, dan lansia.
Vaksin gratis bagi anak-anak yang sudah mendapat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), hanya vaksin Sinovac/CoronaVac.
Akan tetapi, vaksin Sinovac baru boleh diberikan kepada anak usia 6-11 tahun.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.