KIEV, KOMPAS.TV - Kemajuan drone dan teknologi artificial intelligence (AI) diprediksi akan segera memunculkan robot tempur pertama di dunia dalam perang Rusia-Ukraina. Teknologi ini akan menandai era baru dalam peperangan.
Semakin lama peperangan Rusia-Ukraina berlangsung, maka kemungkinan digunakannya drone atau robot tempur akan semakin besar. Drone akan digunakan untuk mengidentifikasi, memilih, dan menyerang target tanpa bantuan manusia.
Sejauh ini Ukraina sudah memiliki drone serang semi-otonom dan senjata kontra-drone yang dilengkapi dengan AI.
Rusia juga mengklaim memiliki persenjataan AI, meski klaim tersebut belum terbukti.
Namun hingga kini belum ada konfirmasi dari satu negara pun di dunia yang telah menggunakan robot tempur yang dapat membunuh sendiri tanpa dikendalikan manusia.
Para ahli mengatakan mungkin hanya masalah waktu sebelum Rusia atau Ukraina, atau keduanya, menyebarkannya teknologi baru ini.
“Banyak negara sedang mengembangkan teknologi ini,” kata Zachary Kallenborn, analis inovasi senjata Universitas George Mason.
"Jelas, itu tidak terlalu sulit," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Roket HIMARS Ukraina Kiriman AS Hantam Fasilitas Penuh Tentara Rusia di Donetsk, 63 Serdadu Tewas
Rasa keniscayaan meluas ke para aktivis, yang telah mencoba selama bertahun-tahun untuk melarang drone pembunuh tetapi sekarang percaya bahwa mereka harus puas dengan mencoba membatasi penggunaan senjata secara ofensif.
Menteri transformasi digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, setuju bahwa drone pembunuh yang sepenuhnya otonom adalah "langkah logis dan tak terhindarkan yang akan dilakukan berikutnya" dalam pengembangan senjata.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.