SEMARANG, KOMPAS.TV - Hingga Februari mendatang Provinsi Jawa Tengah masih berpotensi cuaca buruk. Dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana bersama bupati dan wali kota se-Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta para kepala daerah untuk segera melaporkan pada pemerintah Provinsi Jawa Tengah tentang apa yang menjadi kendala dalam penanggulangan bencana dan diharapkan nantinya bisa berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar segera ada solusi.
Ganjar juga menyampaikan, sejauh ini penanggulangan bencana di Jawa Tengah sudah bagus, apalagi penanganan dimulai dari hulu dengan teknologi modifikasi cuaca.
“Untuk jangka panjangnya kami akan melakukan pengerukan sungai, perbaikan pintu-pintu air, kemudian penyediaan pompa,“ ujar Ganjar.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, Provinsi Jawa Tengah masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat hingga Februari mendatang. Selain itu, angin kencang juga perlu diwaspadai.
BMKG memprediksi, kecepatan angin dalam beberapa hari kedepan mencapai 35 knott atau sekitar 60 km per jam. Gelombang air laut setinggi 3-4 meter juga masih terjadi, sehingga BMKG memberikan imbauan kepada para nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu.
“Kita perlu mewaspadai angin kencang, gelombang tinggi, hingga banjir rob. Untuk banjir rob sendiri terhitung akan terjadi mulai tanggal 6-15 Januari 2023,“ kata Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG.
Untuk membantu percepatan penanggulangan bencana di Jawa Tengah, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang turut hadir dalam rakor tersebut, juga memberikan bantuan anggaran operasional pada masing- masing kabupaten atau kota sebesar Rp 250 juta.
#ganjarpranowo #anginkencang #gelombangtinggi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.