JAKARTA, KOMPAS.TV - Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala berpendapat bahwa masih ada hal yang belum terungkap dalam sidang Ferdy Sambo terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua.
Hal ini disampaikan saat menanggapi pernyataan ahli hukum pidana, Muhammad Arif, yang hadir sebagai saksi ahli meringankan terdakwa Kuat Ma’ruf dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Senin (2/1/2023).
Baca Juga: Ricky Rizal Berani Tolak Perintah Ferdy Sambo, Teori High Power Distance Justru Dapat Memberatkan?
Dalam keterangannya, Arif mengatakan, tidak ada kesepakatan dalam tewasnya Brigadir Yosua. Adrianus berpendapat bahwa kesepakatan secara verbal atau kontraktual memang tidak terlihat.
“Bentuk kesepakatan secara verbal apalagi kontraktual tentu tidak ya, tetapi tampaknya memang saya melihat bahwa ada hal-hal yang tidak terungkap, tidak jadi bukti,” kata Adrianus dalam Kompas Petang, Senin.
“Namun itu justru menjadi titik kuncinya, yakni percakapan yang apakah itu melalui pesan WA atau pesan langsung, yang kemudian menjadi alasan mengapa Ricky datang ke Jakarta, mengapa Ricky ingin menabrakkan mobil kepada Yosua. Itu menurut saya di luar pattern (pola),” sambungnya.
Baca Juga: Saksi Ahli Singgung ‘Meeting of Minds’, Kuasa Hukum Keluarga Yosua: Ricky dan Kuat Pelaku Aktif!
Sebagai kriminolog, Adrianus mengaku percaya dengan pattern atau pola. Dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua, pola ini berubah. Sayangnya, apa yang menyebabkan pola ini berubah tidak terungkap dalam persidangan.
Adrianus juga setuju dengan anggapan bahwa terdakwa Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal ingin keluar dari dakwaan pembunuhan berencana.
Hal ini dibuktikan dengan keterangan dari saksi ahli pidana yang menyinggung soal meeting of mind atau kesepahaman bersama.
“Kalau hanya mengandalkan bahwa yang bersangkutan adalah bawahan Sambo, di mana saat menjadi bawahan dia amat tersubordinasi dan tidak memiliki peran apa pun, menurut saya akan amat lemah,” ungkapnya.
Baca Juga: Pakar Sebut Keterangan Ahli Belum Yakinkan Hakim Bahwa Kuat Ma
Kehadiran Ricky Rizal di TKP menurutnya juga mengindikasikan bahwa ada perintah yang pernah dilakukan oleh Ferdy Sambo. Sayangnya, perintah ini juga belum terungkap.
“Bagi saya itu sudah cukup untuk mengatakan bahwa minimal ada satu hidden language di antara mereka, Sambo dan Ricky, antara atasan dan bawahan, untuk sama-sama mengerti tentang apa yang terjadi. Masalahnya, sayangnya tidak bisa terungkap di persidangan.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.