JAKARTA, KOMPAS.TV - Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak, mengatakan Kuat Ma’ruf dan Ricky Rizal merupakan pelaku aktif dalam pembunuhan berencana terhadap Yosua.
Martin menanggapi pernyataan saksi ahli yang dihadirkan tim penasihat hukum terdakwa Kuat Ma'ruf yaitu ahli hukum pidana, Muhammad Arif, dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua pada Senin (2/1/2023).
Dalam sidang, Arif menjelaskan pembunuhan berencana terjadi jika ada ‘meeting of minds’ antara pihak yang menyuruh dan pihak yang disuruh.
'Meeting of minds' dalam hal ini adalah kesepahaman antara kedua pihak untuk memiliki kehendak yang sama untuk menghilangkan nyawa seseorang.
“Kalau bentuknya turut serta, berarti antara peserta satu dengan peserta yang lain harus terjadi apa yang namanya kesepahaman pikiran, meeting of mind, untuk mewujudkan delik,” kata Arif di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.
Baca Juga: Saksi Ahli Sebut Keikutsertaan Pembunuhan Berencana Terbukti Jika Adanya 'Meeting of Minds'
Menanggapi hal itu, Martin mengatakan Ricky dan Kuat bukan pelaku pasif.
“Saya pikir sudah jelas, sudah diuraikan dalam surat dakwaan jaksa penuntut umum, sudah dipaparkan juga melalui pembuktian, melalui saksi, bahwa Ricky sama Kuat bukan pelaku pasif,” katanya dalam Kompas Petang Kompas TV, Senin.
Martin lantas menjelaskan keikutsertaan Kuat dan Ricky dalam pembunuhan Brigadir J. Menurutnya, peran aktif Ricky dapat ditunjukkan dari kepergiaannya dari Magelang ke Duren Tiga, Jakarta.
Ricky Rizal ditugaskan oleh keluarga Ferdy Sambo untuk menjaga anaknya yang tengah menempuh pendidikan di Taruna Nusantara, Magelang.
“Dan pasca dia diberi tahu, diminta bantuan untuk menembak Yosua apabila Yosua melawan, dia justru ngikut ke Duren Tiga bersama Putri Candrawathi," jelas Martin.
"Kalaupun dia sungkan untuk menganjurkan kepada Ferdy Sambo untuk tidak melakukan hal tersebut atau dia tidak tega menghabisi nyawa kawannya, dia bisa kabur kok."
Baca Juga: Kuasa Hukum Klaim Kuat Ma'ruf Tidak Tahu Menahu akan Adanya Peristiwa Pembunuhan di Duren Tiga!
Adapun peran aktif Kuat Ma'ruf dalam pembunuhan Yosua, menurut Martin, sudah cukup jelas. Kuat menyarankan Putri Candrawathi agar melapor kepada Ferdy Sambo dan mengatakan ‘duri dalam keluarga’. Selain itu, kata dia, Kuat juga ada di tempat kejadian perkara (TKP).
“Jadi tidak bisa dilihat bahwa mereka ini hanya (pelaku) pasif saja, enggak, mereka (pelaku) aktif,” tegasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.