JAKARTA, KOMPAS.TV - Terdakwa pembunuhan Brigadir Yosua, Ferdy Sambo terus menerus menonjolkan kasus kekerasan seksual yang menimpa sang istri, Putri Candrawathi sebagai motif dirinya emosional melakukan pembunuhan pada Yosua.
Namun soal motif ini, Sambo tampaknya belum cukup kuat untuk meyakinkan hakim mengingat banyak kesaksian yang dianggap janggal oleh hakim.
Dari berita acara pemeriksaan saksi milik Sekretaris Biro Provost Div Propam, Sugeng Putu Wicaksono yang dibacakan JPU, saksi mengungkap Ferdy Sambo datang di Ruang Biro Paminal dan mengatakan ingin berbicara empat mata dengan Richard Eliezer selama 15 menit.
Untuk membangun skenario pelecehan di Duren Tiga, Sambo berkali kali mengingatkan saksi jika peristiwa di Magelang itu tak pernah ada dan hanya ilusi.
Baca Juga: Orang Tua Yosua Datangi Dua Bank
Namun Sambo membantah keterangan Sugeng, menurut Sambo di malam usai Brigadir Yosua tewas, ia juga memanggil Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf untuk mengingatkan agar mereka bicara sesuai skenario.
Tim Kuasa Hukum Ferdy Sambo mengajukan 35 bukti baru berupa video, foto, dan dokumen.
Dan ini di antaranya, foto- foto kedekatatan antara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bersama asisten rumah tangga dan ajudan di berbagai acara.
Ada beberapa foto yang menunjukkan Ferdy Sambo menyuapi beberapa ajudan.
Baca Juga: Kompolnas Sebut Pemecatan Ferdy Sambo dari Polri Sudah Sesuai karena Bukan Sekadar Kasus Pidana
Semakin terpojok, kubu Sambo terus putar otak untuk mencari celah demi lolos dari jerat pidana.
Pertanyaannya, apakah bukti- bukti baru yang dihadirkan ini bisa mengubah keyakinan hakim untuk menguntungkan Sambo?
Atau bukti ini justru menjadi senjata makan tuan yang semakin memberatkan Sambo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.