MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dengan tegas menolak turuti tiga permintaan damai Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Lavrov menolak permintaan damai yang disebut sebagai “formula perdamaian” tersebut pada Kamis (29/12/2022).
Formula perdamaian tersebut menjadi dasar dari permintaan Zelenskyy untuk melakukan pembicaraan damai dengan Rusia.
Lavrov menegaskan, dengan permintaan tersebut, terlihat jelas bahwa Kiev tak siap untuk berdialog.
Baca Juga: Menlu Rusia Sergey Lavrov: AS Tak Berniat Bertempur Langsung dengan Rusia
“Mengedepankan segala macam ide dan formula perdamaian, Zelenskyy menghargai ilusi untuk mencapai, dengan bantuan Barat, penarikan pasukan kita dari wilayah Rusia, Donbas, Zaporizhia dan Kherson, pembayaran reparasi oleh Rusia dan penyerahan pengadilan internasional serta sejenisnya,” kata Lavrov kepada RIA Novosti dikutip dari Newsweek.
“Tentu saja, kami tak akan berbicara dengan siapa pun pada kondisi seperti itu,” tambah tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.
Zelenskyy menyorongkan 10 langkah formula perdamaian, saat pertemuan virtual dengan pemimpin dunia pada KTT G20 di Bali, Indonesia, November lalu.
Menurut Zelenskyy, formula perdamaian yang ia sorongkan bisa menyelamatkan ribuan nyawa.
“Ini akan memulihkan validitas hukum internasional. Ini akan merevitalisasi arsitektur keamanan, mengembalikan stabilitas global, yang tanpanya seluruh dunia akan menderita,” kata Zelenskyy saat itu.
Baca Juga: Kisah Legiun Rusia yang Berperang Bela Ukraina: Jalani Tes Poligraf dan Tolak Cap Pengkhianat
“Intinya, inilah yang diperjuangkan oleh negara-negara jujur di dunia,” tambahnya.
Namun, Rusia menegaskan, Ukraina harus menerima empat wilayah yang telah mereka aneksasi, Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia, pada Selasa lalu.
Pengakuan itu dilakukan Putin melalui referendum yang tak diakui di mata internasional.
“Tak ada rencana perdamaian yang tidak memperhitungkan realitas hari ini mengenai wilayah Rusia, dengan masuknya empat wilayah ke Rusia,” ujar Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Rabu (28/12/2022).
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.