Covid-19 Menggila, Jepang Catat Rekor 438 Kematian Harian, Infeksi Tembus 200 Ribu Kasus

TOKYO, KOMPAS.TV - Pemerintah Jepang mengumumkan jumlah kematian harian akibat Covid-19 mencapai 438 pada Selasa (27/12/2022) di tengah gelombang kedelapan pandemi.

Jumlah tersebut melampaui angka tertinggi sebelumnya, yakni 371 kematian harian pada Jumat (23/12/2022) lalu.

Dilansir dari Kyodonews, otoritas Jepang melaporkan kenaikan jumlah kematian harian yang mencapai 100 hingga 200 per hari pada bulan November 2022. 

Angka itu melonjak menjadi 200 hingga 300 kematian per hari pada bulan Desember 2022.

Jepang juga mengonfirmasi bahwa infeksi baru di Jepang mencapai 208.235 pada Selasa. Naik sekitar 18.000 kasus dibandingkan dengan satu minggu sebelumnya.

Jumlah infeksi terkonfirmasi di antaranya terjadi sebanyak 22.063 di Tokyo, lalu 15.443 di Aichi, serta 13.962 di Osaka.

Baca Juga: Alasan Jepang Wajibkan Tes Covid-19 Untuk Semua Pengunjung dari China

Menurut Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang, jumlah pasien Covid-19 dengan gejala parah mencapai 582 di Jepang pada Selasa, naik 19 orang dibandingkan hari Senin (26/12).

Sementara itu, pemerintah Jepang juga disebut sedang mempertimbangkan untuk mengubah kategori COVID-19 di bawah undang-undang infeksi menjadi penyakit seperti influenza pada musim semi mendatang.

Apabila diubah ke tingkat keparahan yang lebih rendah, pasien Covid-19 tidak perlu mengisolasi diri atau membatasi kontak dekat untuk keluar.

Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Indonesia, Wiku Adisasmito, menyatakan kasus Covid-19 tertinggi di dunia dalam sepekan terakhir terjadi di Jepang.

Baca Juga: Covid-19 di Jepang Tembus 1 Juta dalam Sepekan, Indonesia Tempati Urutan ke-28 Dunia

Ia mengungkapkan, berdasarkan data yang ia miliki, kasus Covid-19 di Jepang menembus angka 1 juta dalam sepekan terakhir.

"Jepang menjadi peringkat pertama dengan 1.154.891 kasus, kemudian dua di bawahnya terdapat Korea Selatan (469.685 kasus) dan Prancis (259.852 kasus)," kata Wiku kepada KOMPAS.TV, Selasa (27/12/2022).

"Sedangkan jauh untuk China saat ini menempati posisi ke-17 sebanyak 22.393 kasus," ujarnya.

Terakhir, kata dia, kasus di Indonesia yang terkendali saat ini menempati posisi ke-28 di dunia, yakni sebanyak 6.186 kasus dalam seminggu terakhir.